Bongkah.id – Kiai kondang Jawa Timur, KH Anwar Zahid, mendoakan Cabup-Cawabup Mojokerto nomor urut 1 Ikfina Fahmawati dan Sa’dulloh Syarofi (Gus Dulloh) menjadi pemimpin yang baik sesuai kriteria Islam. Harapannya, agar paslon Idola Rakyat bisa membuat Bumi Majapahit makmur dan sejahtera seperti Negeri Saba, wilayah yang mendapat pujian Allah SWT dalam Al Quran.
Doa KH Anwar Zahid rupanya cukup mewakili harapan masyarakat Kabupaten Mojokerto, terutama para pendukung Ikfina-Gus Dulloh. Hal itu tercermin dari respon ribuan jemaah yang mengamini doa tersebut dalam pengajian dan sholawat di lapangan Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Jumat (1/11/2024) malam.
Jika Ikfina-Gus Dulloh terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati Mojokerto 2025-2030, Kiai Anwar Zahid berharap, pasangan ini bisa membuat Bumi Majapahit seperti Negeri Saba, wilayah yang dipuji Allah SWT dalam Al Qur’an karena rakyatnya makmur dan sejahtera. Dengan membawa harapan itu, Abah Anza mengajak masyarakat yang hadir di majelis sholawat, agar mendoakan yang terbaik untuk paslon nomor urut 1.
“Bu Ikfina Fahmawati kita doakan, mudah-mudahan Allah mengijabah hajat beliau. Saya cuma mengajak panjenengan berharap dan berdoa, mudah-mudahan beliau menjadi pemimpin yang baik,” kata KH Anwar Zahid.
Acara sholawat dan doa bersama masyarakat Bumi Majapahit ini dalam rangka memperingati Hari Santri. Turut hadri Ketua DPC PKB sekaligus Ketua DPRD Ayni Zuroh mendamping paslon Idola Rakyat yang diusung partainya.
“Saya kaget kenapa bajunya hitam semua, dan tanpa disengaja baju saya juga hitam sama seperti idola (akronim Ikfina-Gus Dulloh) masyarakat Kabupaten Mojokerto,” ujar KH Anwar Zahid.
Sebelumnya, kiai karismatik Mojokerto, KH Husein Ilyas yang secara terbuka merestui pasangan Ikfina-Gus Dulloh menjadi pemimpin yang memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Bumi Majapahit.
Kiai Anwar Zahid menyampaikan, jika Allah SWT sudah mentakdirkan, maka tidak ada yang mustahil dan pasti akan terjadi. Apalagi, Ikfina Fahmawati-Gus Dulloh menjadi Idola Rakyat yang sangat mungkin mendapat dukungan mayoritas masyarakat Kabupaten Mojokerto.
“Jadi pemimpin itu tanggung jawabnya berat. Saya hanya berpesan, kalau memang Allah menakdirkan dan mayoritas masyarakat Kabupaten Mojokerto menginginkan beliau (Ikfina Fahmawati) kembali memimpin Kabupaten Mojokerto, mudah-mudahan bisa memenuhi kriteria pemimpin yang baik dalam Islam,” ungkap KH Anwar Zahid.
Abah Anza, sapaan akrab Kiai Anwar Zahid, juga menyebutkan, beberapa kriteria pemimpin yang baik dalam Islam. Antara lain, suci, terutama hatinya dan niatnya harus bersih.
“Bersih tidak cacat hukum. Dan selama kepemimpinan Bu Ikfina, saya belum pernah mendengar beliau tersandung masalah hukum,” ucap da’i kondang asal Bojonegoro itu.
Secara moral, imbuh Abah Anza, pemimpin harus menyelamatkan dan mensejahterakan rakyatnya, jangan hanya mementingkan kepentingan pribadi, kelompok, keluarga apalagi memperkaya diri sendiri. Selain itu, sosok pemimpin juga harus memiliki iman yang kuat, bisa dipercaya, tidak suka membohongi rakyatnya dan janji-janji (Kampanye) harus terealisasi.
“Jangan sampai lain di bibir lain di hati, karena pemimpin itu lisannya adalah hatinya, ucapannya adalah perbuatannya, perkataannya adalah tindakannya. Pemimpin harus kuat mendapatkan dukungan mayoritas masyarakat,” tuturnya.
Menurut Anwar Zahid, sederet kriteria pemimpin itu tidak hanya berlaku untuk Kabupaten Mojokerto, tapi seluruh Indonesia. “Saya berdoa dan berharap Allah mentakdirkan pemimpin-pemimpin yang terbaik,” ucap Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro.
Dia menilai kepemimpinan Ikfina Fahmawati di Kabupaten Mojokerto selama tiga tahun lebih, menunjukkan emansipasi wanita memiliki peran hebat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara era modern ini. Menurutnya, yang penting untuk dinilai dari sosok pemimpin adalah memiliki keunggulan, kapabilitas dan prestasi.
“Dan yang terpenting, kepala daerah jangan sampai mengabaikan pondok pesantren, apalagi para ulama dan kiai. Makanya, Bu Ikfina Fahmawati gandeng Gus Sa’dulloh, biar betul-betul bisa mendampingi,” demikian KH Anwar Zahid. (bid)