Bongkah.id – Kelangkaan yang berimbas melonjaknya harga minyak goreng di Jawa Timur harus menjadi perhatian bersama. Masyarakat dapat turut serta mengawasi proses distribusi dan suplai komoditas bahan pokok tersebut di pasar-pasar tradisional atau retail untuk mengantisipasi monopoli harga oleh spekulan atau distributor nakal.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakanm, masyarakat melakukan pengawasan secara ketat perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam distribusi. Selain itu, menurut dia, monitoring bersama ini penting guna mencegah penyelewengan oleh pihak berwenang.
“Mari kita awasi dengan seksama dan laporkan kepada pihak berwajib jika ada hal-hal mencurigakan,” kata LaNyalla di sela-sela kegiatan resesnya di Jawa Timur, Jumat (4/3/2022).
LaNyalla menyebutkan, sekitar 3.500 ton minyak goreng akan disalurkan ke para pedagang di pasar tradisional di 17 kabupaten/kota di Jawa Timur. Pihaknya meminta Pemprov Jatim benar-benar memastikan sinergi di antara unsur-unsur dan elemen yang terlibat.
Sehingga minyak goreng sampai pada tangan yang berhak. Seperti para pedagang kaki lima, tukang gorengan, warteg, katering, ibu rumah tangga, tukang cemilan dan lain-lain yang membutuhkan.
“Saya mengingatkan agar masyarakat turut mengawasi pendistribusian minyak goreng ini,” pesan LaNyalla.
Selanjutnya, para pedagang diharuskan menjual langsung minyak goreng kepada konsumen sesuai harga eceran tertinggi (HET) bagi minyak goreng dengan kemasan premium yaitu Rp 14.000 per liter. Langkah ini dilakukan guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan minyak goreng, sekaligus menstabilkan harga komoditas tersebut.
“Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan berebut barang dan semua orang yang bertransaksi di pasar tertib tanpa harus berebutan minyak goreng,” ucap senator asal Jawa Timur itu
Adapun 17 kabupaten/kota ini di antaranya, untuk jenis minyak goreng premium Lentera didistribusikan ke Kabupaten Tulungagung, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Bondowoso, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi, Madiun, Ponorogo dan Kota Probolinggo. Sedangkan, minyak goreng jenis Rakyat akan didistribusikan di Kabupaten Tuban, Kediri, Lamongan, Pacitan dan Trenggalek. (bid)