Bongkah.id – Kepolisian Daerah Jawa Timur mengerahkan 14 alat berat untuk membantu melakukan evakuasi korban terdampak guguran awan panas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Belasan unit ekskavator itu akan dioperasikan di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Jarit, Kecamatan Pasirian.
Sebanyak 10 unit ekskavator diterjunkan di Desa Jarit, Kecamatan Pasirian. Sedangkan 4 unit lain dioperasikan di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
“Alat berat itu nantinya dioperasikan oleh Polres Lumajang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Gunung Semeru,” kata Direktur Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Pol Farman di Lumajang, Rabu (8/12/2021).
Farman menjelaskan, kedua desa yang menjadi tujuan operasi alat berat tersebut diaggap paling membutuhkan dalam upaha melakukan pencarian dan mengevakuasi korban. Selain itu, lanjutnya, Polda Jatim juga menyiagakan 8 unit dump truk, 1 unit truk tangki berisi BBM solar, dan 2 unit truk pengangkut eskavator.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan petugas yang berada di lokasi bencana untuk membantu dalam percepatan penanganan bencana awan panas guguran Semeru,” ucapnya.
Tim SAR gabungan menghentikan sementara kegiatan pencarian dan evakuasi korban bencana Gunung Semeru di Dusun Curah Kobokan, Kelurahan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, saat awan panas kembali muncul di sekitar gunung.
“Proses evakuasi mulai pagi, tapi pukul 09.15 WIB dihentikan karena muncul awan panas,” kata Dewa, komandan tim pencarian dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, di Curah Kobokan.
Petugas tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah korban awan panas guguran Gunung Semeru sebelum operasi pencarian dihentikan. Pada hari kelima upaya pencarian, tim SAR menyisir empat lokasi untuk mencari korban awan panas guguran Gunung Semeru yakni Dusun Curah Kobokan, daerah tambang pasir, dan Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. (bid)
