Rumah yang disinyalir tempat kelahiran sang proklamator Ir Soekarno di Ploso Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Rumah yang disinyalir tempat kelahiran sang proklamator Ir Soekarno di Ploso Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Di sebuah gang kecil bernama Gang Buntu, di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, riwayat besar seorang tokoh bangsa diduga kuat bermula. Suasana desa yang tenang itu kini menjadi pusat perhatian para pegiat sejarah, yang meyakini bahwa di sinilah Sang Proklamator, Ir. Soekarno, pertama kali melihat dunia pada 6 Juni 1902 bukan di Surabaya seperti selama ini diyakini.

Komunitas Pelestari Sejarah (Kompas) Jombang menjadi salah satu motor penggerak yang paling vokal memperjuangkan pengakuan sejarah tersebut. Mereka mendesak agar Bupati Jombang, Warsubi, segera menetapkan titik kelahiran Bung Karno melalui Surat Keputusan (SK) resmi.

ads

“Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini baiknya segera ‘sat set’ untuk menetapkan titik nol Bung Karno itu sebagai tempat lahirnya Bung Karno,” tegas Ketua Kompas Jombang, Mochamad Hendy, Kamis (19/6/2025).

Pria yang lebih akrab disapa Gambit itu menyebut, bukti dan data yang mendukung Ploso sebagai tempat kelahiran Bung Karno kian hari semakin kuat. Tak hanya itu, menurutnya, keyakinan ini juga didasarkan pada hasil kajian dan penelusuran lapangan yang telah dilakukan bertahun-tahun oleh komunitas dan para pemerhati sejarah.

“Ternyata fakta menyebutkan Bung Karno lahir di Gang Buntu Rejoagung Ploso,” tandasnya.

Desakan Kompas Jombang ini bukan tanpa alasan. Gambit menilai bahwa langkah awal dari pemerintah kabupaten sangat penting sebagai pijakan menuju pengakuan yang lebih luas.

“Harapannya supaya Pak Bupati untuk segera mengeluarkan SK terkait hal ini. Karena saya rasa itu sudah cukup mewakili, sebelum naik ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar dia penuh harap.

Bahkan, Gambit menegaskan bahwa penetapan ini idealnya dilakukan sebelum tahun berganti. “Kalau bisa sebelum ganti tahun,” ucapnya.

Tak hanya berhenti pada desakan administratif, Kompas Jombang juga tengah menggulirkan inisiatif konkret, termasuk membahas kemungkinan pembebasan lahan situs kelahiran Bung Karno. Mereka bahkan telah bersiap untuk bergotong royong demi mewujudkan hal tersebut.

“Teman-teman juga mau kalau misalnya diajak ‘urunan’. Kita juga bisa lakukan ke komunitas-komunitas yang lain,” imbuh Gambit.

Wacana ini bukan muncul secara tiba-tiba. Jejak kelahiran Bung Karno di Ploso telah lama menjadi bahan diskusi, baik dalam forum resmi maupun diskusi komunitas sejarah. Bahkan, pada tahun 2024 lalu, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang telah memberikan rekomendasi resmi atas penetapan situs tersebut sebagai lokasi kelahiran Bung Karno.

Semakin banyak data yang dikumpulkan, semakin mengerucut keyakinan bahwa rumah di Gang Buntu, Desa Rejoagung, merupakan tempat sejarah dimulai, tempat lahirnya sang putra fajar, yang kelak mengguncang dunia dengan pekikan “Merdeka!” (ima/sip)

32

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini