Bongkah.id – Peningkatan pasien positif Covid-19 di Surabaya, berpotensi terjadi overload pasien di rumah sakit rujukan. Karena itu, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur bersepakat rumah sakit non-rujukan siap membantu penanganan pasien yang terpapar virus corona.
“Sejumlah rumah sakit non-rujukan di Surabaya siap membantu rumah sakit rujukan untuk menampung dan merawat pasien COVID-19. Salah satunya yang telah melakukan Rumah Sakit Darmo. Sebanyak 14 pasien positif Covid-19 tengah ditangani,” katanya.
Dukungan dari rumah sakit non-rujukan, menurut dia, sangat diperlukan dalam perawatan pasien terinfeksi virus Corona. Dukungan rumah sakit non-rujukan ini solusi terhadap rumah sakit rujukan agar tidak overload. Sehingga semua pasien positif Covid-19 di Surabaya dapat tertangani sesuai protap perawatan Covid-19.
Dikatakan, saat ini ada sekitar 20 rumah sakit rujukan di Surabaya yang ditetapkan Pemprov Jatim untuk menangani pasien COVID-19, di antaranya RSUD dr. Soetomo sebagai rumah sakit rujukan utama. Namun, ledakan pasien positif Covid-19 di Surabaya pada saat ini, berpotensi membuat rumah sakit rujukan mengalami overload.
Karena itu,dibutuhkan dukungan rumah sakit non-rujukan, yang memenuhi persyaratan Kemenkes. Wajib memiliki ruang isolasi khusus, sehingga terpastikan layak menampung dan merawat pasien Covid-19.
Selain itu, menurut dia, Pemkot Surabaya melalui Persi terus memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan di semua rumah sakit se-Surabaya, baik itu rumah sakit rujukan maupun non-rujukan.
“Pemkot Surabaya memperhatikan juga rumah sakit nonrujukan. Hanya Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) yang tidak diberikan APD, karena memang tidak diperuntukkan untuk penanganan pandemi ini,” ujarnya.
Untuk memastikan rumah sakit non-rujukan telah menerima APD, Persi selalu melakukan pendataan ketat. Memberikan tanda terima dengan melampirkan foto serah terima bantuan ke masing-masing rumah sakit. (ima)
