Bongkah.id – Calon Presiden Ganjar Pranowo rupanya pernah memiliki pengalaman dengan sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang sangat berkesan baginya. Menurut dia, momen kenangan itu menggambarkan betapa sederhananya sosok Presiden ke-IV Republik Indonesia (RI) tersebut yang sangat menginspirasi sikap politiknya.
Ganjar mengingat, saat Gus Dur datang ke rumah Ketua PDI-P Megawati Soekarno Putri di Kebagusan, Jakarta Selatan. Dia mengungkapkan, momen itu terjadi menjelang peristiwa 27 Juli sekitar pukul 22.00-23.00 WIB.
“Saat itu, Gus Dur datang ke rumah Bu Mega dan minta dimasakkan mie instan dua. Lalu mereka berbincang sambil ketawa ketiwi di ruang kaca depan, itu momen yang paling berkesan buat saya tentang sosok Gus Dur yang sangat sederhana,” kisah Ganjar.
Kenangan itu mencuat dari benak Ganjar saat dirinya bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng. Capres nomor urut 3 ini juga berziarah ke makam Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Barikade Gus Dur dan para santri Tebuireng pun tampak berkerumun menyambut kedatangan Ganjar di depan Ndalem Kasepuhan Ponpes Tebuireng. Setiba di Ponpes Tebuireng, Capres Paslon 03 ini disambut hangat oleh pengasuh ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin dan Yenny Wahid, putri Gus Dur.
Kedatangan Ganjar ke Tebuireng tak lain untuk mengenang semangat dan perjuangan Gus Dur dalam menjaga pluralisme dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Menurut dia, keteguhan itulah yang membuat mantan Ketua PBNU itu menjadi sosok panutan dalam segala aspek, khususnya di panggung politik.
“Kalau melihat makam Gus Dur ini menarik, di batu nisannya ada bahasa Arab, Inggris, Tiongkok,” ungkap Ganjar usai berziarah di makam Gus Dur.
Pertemuan secara tertutup di ndalem kasepuhan berlangsung selama 30 menit. Setelahnya, Ganjar melanjutkan silaturahmi ke makam Gus Dur dan membacakan doa tahlil yang dipimpin langsung oleh Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq.
Meski hanya kali kedua berziarah ke makam Gus Dur, Ganjar mengaku sangat terinspirasi oleh ajaran cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari itu. Dia mengungkapkan, prinsip dan perilaku Gus yang mengedepankan aspek kemanusiaan di atas kepentingan lain selalu terpatri dalam benak dan sikap politiknya.
“Ingat loh ya kata Gus Dur, diatas politik itu ada kemanusiaan,” jelas mantan Gubernur Jawa Tengah ini. (ima)
