Kebakaran warung di Diwek, Jombang. Bongkah id/Karimatul Maslahah/
Kebakaran warung di Diwek, Jombang. Bongkah id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Kebakaran kembali menguji kesiapsiagaan warung-warung tradisional di Kabupaten Jombang. Insiden pada Jumat (4/7/2025) sore bukan hanya meludeskan dua bangunan usaha di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, tetapi juga menyingkap potret lemahnya perlindungan kebakaran di warung pinggir jalan yang berdiri di bangunan semi permanen.

Api pertama kali muncul dari area dapur warung makan milik Arifin, saat pemilik sedang tidak berada di tempat. Dalam hitungan menit, kobaran merembet ke warung jamu tetangga milik Siyono. Kedua bangunan yang berdiri berdampingan di lahan milik Zainul Qomarudin, SH itu tak sempat terselamatkan, meski warga sudah berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

ads

“Kebakaran di warung pinggir jalan seperti ini sering terjadi karena minim alat proteksi dan peralatan dapur yang rawan korsleting,” kata Plt Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas.

Menurut Wiku, kebanyakan warung tradisional belum dilengkapi detektor asap, tabung pemadam, ataupun jalur evakuasi memadai. Api yang mulai berkobar pukul 16.00 WIB baru berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian, setelah dua armada damkar diterjunkan.

Kapolsek Diwek, AKP Edy Widoyono, menjelaskan penyebab kebakaran diduga berasal dari sisa aktivitas memasak atau korsleting listrik. Namun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Api cepat merembet karena bangunan semi permanen. Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material ditaksir puluhan juta rupiah,” ujarnya.

Kejadian ini memicu keprihatinan warga. Banyak yang bergotong royong membantu pemilik warung memindahkan barang yang masih bisa diselamatkan. Usai api padam, hanya rangka bangunan hangus dan arang yang tersisa.

Trauma masih membekas di benak Arifin dan Siyono, yang kehilangan seluruh peralatan usaha dalam sehari. Mereka berharap pemerintah setempat dapat memberi pendampingan pemulihan dan mendorong edukasi keselamatan kebakaran untuk usaha mikro.

“Kalau saja ada APAR (alat pemadam api ringan), mungkin kerusakan bisa ditekan. Harapannya pemerintah lebih sering sosialisasi,” kata salah satu warga, Suyono. (Ima/sip)

17

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini