Bongkah.id – Perum Bulog Kantor Cabang Kediri bersama Pemerintah Kabupaten setempat menggelar operasi pasar di Kantor Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Sebanyak 8 ton beras yang dijual dengan harga sesuai HPP langsung ludes diserbu masyarakat.
Operasi pasar ini merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog bekerjasama dengan Pemkab Kediri melalui Satgas Pangan. Program ini untuk mewujudkan kedaulatan pangan masyarakat melalui ketersediaan produksi dan cadangan pangan, keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
“Mas Bupati mengadakan acara ini sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya di Kecamatan Badas. Harapan kita dengan operasi pasar ini dapat terjangkau oleh masyarakat. Serta kita ucapkan terima kasih kepada Bupati Kediri sehingga acara seperti ini dapat digelar,” ucap Prasetyo, selaku Camat Badas.
Satgas Pangan Pemkab Kediri melibatkan empat OPD yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), DPMPTSP, Dinas Kesehatan, Bagian Perekonomian dan Bagian Hukum bekerjasama dengan Perum Bulog. Satgas ini bertugas menstabilkan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Kediri yang merangkak naik dalam beberapa hari terakhir melalui operasi pasar.
Baca: Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Pemkab Kediri Gandeng Bulog Gencar Operasi Pasar
Dalam operasi pasar, Satgas menjual kebutuhan pokok mulai dari beras, minyak, dan telur dengan harga murah. Dengan ketersedian beras 8 ton dari bulog, masyarakat dibatasi hanya boleh membeli 10kg beras per orang.
Masyarakat sudah mengantri sejak pagi yang mana kegiatan tersebut dimulai pukul 09.00 WIB. Antrian cukup panjang terlihat jelas, masyarakat mengantri dengan kondusif satu per satu mendapatkan apa yang dibeli dan dibutuhkan.
“Saya berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Kediri dan beberapa pihat terlibat akan adannya kegiatan operasi pasar ini, semoga ini bisa membantu untuk masyarakat. Dalam waktu dekat ada acara seperti ini, agar masyarakat dapat terbantu,” pungkas Riska yang telah ikut mengantri beli sembako. (ani)
