Shalat berjamaah di masjid dalam posisi menjaga social distancing di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Bongkah.id – Bulan Ramadhan telah tiba menandai kewajiban bagi setiap umat Islam (muslim) untuk berpuasa sebulan penuh mulai Jumat (24/4/2020) hingga jelang malam takbiran Idul Fitri. Selain puasa wajib, bulan ini menjadi lumbung pahala bagi umat islam dengan menjalankan serangkaian ibadah Sunnah, salah satu yang paling utama adalah Shalat Tarawih plus Witir.

Untuk menjalankan puasa Ramadhan wajib dimulai dengan niat. Ada dua cara untuk melafalkan niat Puasa Ramadhan.

ads

Niat yang paling sering digunakan mayoritas umat Islam adalah yang dilafalkan setiap hari usai Shalat Tarawih atau sebelum terbitnya fajar.

Niat Puasa Ramadhan yang dilafalkan setiap hari:

Nawaitu saumagadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala“.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada bulan Ramadan tahun ini karena Allah Taala”.

Namun ada juga niat untuk sebulan penuh yang dilafalkan di awal bulan sebelum menjalankan puasa pertama. Niat ini diperbolehkan untuk menjaga apabila seseorang lupa atau karena uzur lain sehingga tidak melafalkan niat setiap hari.

Dengan niat sebulan penuh itu, akan menjamin puasa seorang muslim tetap sah ketika suatu hari menemui uzur sampai tidak melafalkan niat.

Namun syari’at Islam juga tidak melarang kedua metode niat itu digunakan. Pertama niat untuk puasa sebulan penuh yang dilafalkan di awal bulan sembari terus melafalkan niat setiap hari selama Puasa Ramadhan.

Niat Puasa Ramadhan sebulan penuh:

Nawaitu shauma syahri ramadhona kul’lihi lil’lahi ta’ala“.

Artinya: “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan tahun ini karena Allah Taala”.

Berikutnya niat shalat tarawih dan witir. Seperti pada umumnya sesuai syari’at Islam, niat shalat Tarawih dan Witir tak terkecuali yang dianggap sah adalah yang dibaca dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (takbir pertama dalam shalat).

Namun beberapa ulama menambahkan niat shalat juga harus dilafalkan dalam lisan sebelum takbiratul ihram. Hal ini dinyatakan untuk meneguhkan niat dan kekhusyukan shalat.

Niat Shalat Tarawih berjamaah:

Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’alaa.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Ibadah salat tarawih akan mendatangkan manfaat yang lebih besar jika dijalankan secara berjamaah. Karena itu tak ada salahnya jika Anda juga mempelajari bacaan niat sholat tarawih berjamaah.

Niat salat tarawih berjamaah sebagai makmum:

“Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’alaa.”

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Bila Anda ditunjuk menjadi imam salat saat tarawih, berikut ini bacaan niat salat tarawih yang bisa Anda amalkan.

Niat salat tarawih berjamaah sebagai imam:

“Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa.”

Artinya: “Saya niat salat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Berikut urutan tata cara salat tarawih sendiri atau berjamaah:

  1. Mengucapkan niat salat tarawih sesuai dengan posisinya, apakah sendirian, sebagai imam atau makmum.
  2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
  3. Mengucap takbir saat takbiratul ihram.
  4. Membaca surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur’an.
  5. Rukuk.
  6. I’tidal.
  7. Sujud pertama.
  8. Duduk di antara dua sujud.
  9. Sujud kedua.
  10. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  11. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
  12. Salam pada tiap selesai rakaat kedua.

Jumlah rakaat salat tarawih yang umum dikerjakan antara lain 11 rakaat termasuk witir dan 23 rakaat termasuk witir. Masing-masing dikerjakan setiap 2 rakaat dan diakhiri dengan salam.

Salat tarawih idealnya ditutup dengan salat witir yang jumlah rakaatnya ganjil. Niat salat witir bervariasi, umumnya 1 rakaat atau 3 rakaat.

Salat witir bisa dikerjakan langsung setelah tarawih atau dilakukan setelah mengerjakan salat sunnah lain, misalnya salat tahajud dan hajat. Sementara tata cara salatnya sama saja dengan ibadah salat sunnah lainnya.

Demikian panduan mengenai bacaan niat salat tarawih dan witir, beserta tata cara melakukan ibadah salatnya. Semoga memberikan ilmu dan manfaat bagi Anda. Selamat menjalankan ibadah sunnah di bulan ramadan.

Niat salat witir 1 rakaat salam:

Bagi Anda yang ingin mengerjakan salat witir dengan 1 rakaat saja, berikut ini bacaan niat salat yang bisa Anda hafalkan.

“Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa.”

Artinya:

“Saya niat salat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi (ma’mum/imam) karena Allah ta’alaa.

Niat salat witir 3 rakaat 1 kali salam:

Berikut ini bacaan niat salat witir dengan 3 rakaat yang diikuti dengan 1 kali salam.

“Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa.”

Artinya: “Saya berniat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’mum/imam) karena Allah ta’alaa”. (*)

1

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini