Balita Terbakar akibat Hand Sanitizer di Karawang
Balita berumur tiga tahun terbakar akibat api yang menyambar botol bekas hand sanitizer yang dibawah.

Bongkah.id –Tubuh seorang bayi usia dibawah lima tahun (balita) asal Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat terbakar. Balita berumur tiga tahun terbakar akibat api yang menyambar botol bekas hand sanitizer yang dibawah.

Kejadian ini bermula Ganjar (3) membawa botol bekas hand sanitizer melintas di dekat tumpukan sampah yang dibakar dekat rumahnya. Tiba-tiba api langsung menyambar botol bekas tersebut.

ads

Akibatnya nyaris seluruh wajahnya mengalami luka bakar, bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki kanannya juga ikut mengalami luka bakar serta sejumlah bagian tubuh lainnya.

Kejadian ini seperti diunggah pengguna facebook dengan akun Kiki Henky Gunawan pada (10/4/2020). Ia menulis kronologis singkat dan permintaan bantuan donasi. “Donasi urgen, Bismillah, Bahaya Hand Sanitizer, ” begitu tulisnya.

Karena mengalami luka bakar cukup serius, Ganjar segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan tim medis. Namun, upaya pertama yang dilakukan mendapat penolakan dari rumah sakit. Di dalam unggahannya, tidak diterangkan rumah sakit mana yang melakukan penolakan.

Kiki hanya menggunggah alasan dari rumah sakit yakni mereka menolak dengan alasan lagi darurat virus. “Padahal Ganjar juga urgen karena luka bakar yang cukup serius,” ujar Kiki dalam unggahan di facebook.

Akhirnya balita ini dibawa ke RS Mandaya Jalan Arteri Tol Karawang Barat, Telukjambe, Sukamakmur, Karawang, Jawa Barat. “Alhamdulillah tim medis RS Mandaya sigap menangani, langsung diberi tindakan, Ganjar diperban dan dilakukan operasi karena lukanya yang cukup serius,” terang Kiki.

Diketahui, selama ini Ganjar tinggal bersama ibu dan kakaknya yang berusia empat tahun di rumah neneknya di Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sedangkan ayah dari balita ini, dua bulan terakhir bekerja di Tangerang sebagai penjaga kolam renang. Dengan penghasilan yang tak seberapa dan di tengah wabah Covid-19 serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), keluarga ini harus menanggung biaya rumah sakit sebesar Rp 21 juta-an.

“Teman, mari ulurkan tangan tuk sedikit meringankan beban saudara kita. Dengan berbagi kebahagiaan itu selalu ada,” tulis Kiki sambil mencantumkan 11 digit nomor ponsel yang bisa dihubungi.

Lantas apa yang sebenarnya bisa bisa terjadi hingga membuat sebotol bekas hand sanitizer mudah tersulut api ?

Ternyata, dari sebuah botol bekas hand sanitizer terdapat kandungan etil alkohol cukup tinggi, yaitu di atas 60 persen. Ini adalah bahan kimia yang mudah terbakar, seperti dilansir The Health Site.

Namun, bukan berarti hand sanitizer non-alkohol bisa digunakan untuk melindungi dari berbagai virus seperti Covid-19. Karena yang efektif untuk membunuh mikroorganisme, termasuk virus hanya alkohol. Cairan antiseptik non-alkohol juga mengandung unsur antibiotik yang disebut dengan triclosan, yang dikatakan berbahaya bagi kesehatan kita.

Jadi, tetap disarankan saat menggunakan hand sanitizer tetap wasapada dan harus hati-hati. Berikut ada beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan agar keberadaan hand sanitizer tidak membahayakan.

Antara lain jauhkan pembersih tangan dari anak-anak, hindari menyimpan pembersih di dekat kompor gas atau benda yang mudah terbakar, cobalah tidak menggunakan hand sanitizer di dalam rumah, cuci gunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan. (rein)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini