Bongkah.id – Kementerian PPN/Bappenas menaksir angka pengangguran hingga akhir tahun 2020 akan mencapai 11 juta orang. Jumlah angkatan kerja yang terserap diperkirakan hanya ada 300.000 orang.
Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Mahatmi Parwitasari Saronto menyebut, Bertambahnya angka pengangguran disebabkan melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dampak pandemi Covid-19. Hingga akhir tahun 2020, asumsi pertumbuhan ekonomi diasumsikan minus 0,4% sampai 1 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Kami memperkirakan angka pengangguran di tahun 2020 bertambah 4-5 juta orang menjadi 11 juta penganggur. Karena ekonomi kita diasumsikan tumbuh cukup rendah,” katanya dalam webinar virtual, Kamis (27/8/2020).
Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang minus, maka diperkirakan hanya ada 300.000 pekerja yang terserap di dunia kerja. Padahal, menurut Mahatmi, pertumbuhan ekonomi 1% saja berpeluang menciptakan 500 ribu lapangan kerja.
“Tapi kami memperkirakan tidak mampu sampai angka itu, hanya mencapai 300.000 (lapangan kerja),” tutur Mahatmi.
Bappenas memprediksi angka pengangguran itu masih akan tinggi pada tahun 2021, di kisaran 10,7 juta sampai 12,7 juta orang. Namun, pertumbuhan ekonomi akan rebound dan tumbuh cukup tinggi sekitar 4,5 persen sampai 5 persen.
Sebelumnya, pemerintah memasang target angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2020, mencapai sekitar 5%. Namun merebaknya pandemi Covid-19 memupuskan capaian target itu.
“Ditambah adanya angkatan kerja baru sekitar bulan Juni ini dan tidak melanjutkan pendidikan di atasnya maka TPT pada tahun ini kami perkirakan 8,1 sampai 9,2%,” ujar Mahatmi. (bid)