Ilustrasi Densus 88 Antiteror menggerebek tempat persembunyian terduga teroris.

Bongkah.id – Tim Desatesemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menyergap terduga teroris di Jawa Timur. Lima orang ditangkap dalam penggerebekan di empat lokasi berbeda yakni dua orang di wilayah Kabupaten Lamongan dan masing-masing satu pelaku di Surabaya, Sidoarjo dan Malang.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan adanya penggerebekan sarang terduga teroris di empat daerah ini dan lima orang yang ditangkap. Namun, perwira berpangkat tiga melati di pundak itu tidak bisa memberi rincian proses penangkapan dan kasusnya.

ads

“Saat ini masih dalam pendalaman. Untuk perkembangan lebih lanjut nanti Mabes yang akan menyampaikan,” kata Gatot.

Salah satu lokasi penggerebekan adalah sebuah rumah di Jalan Jagir, Wonokromo, Surabaya. Seorang penghuninya berinisial ED diamankan Densus 88 pada Senin (16/8/2021) pagi.

“Saya dan Pak RW diajak polisi untuk ikut menyaksikan penggeledahan di rumahnya Bapak ED, sekitar setengah 6 pagi (05.30 WIB),” kata Ketua RT 12, RW 03, Kelurahan Jagir, Muchsin kepada awakmedia, Senin, (16/08/2021).

Muchsin mengungkapkan, penggeledahan oleh Tim Densus 88 berlangsung selama dua jam lebih. Dia menyebutkan, ED tinggal bersama istri dan empat orang anaknya di rumah itu, tetapi hanya ED yang diamankan Tim Densus 88.

Selain itu, Muchsin melihat petugas juga menyita sejumlah barang dari rumah ED. Di antaranya beberapa ponsel, dan beberapa buku serta spanduk.

“Penggeledahan selesai sekitar pukul 08.00 WIB. Saya lihat yang dibawa dari rumah Pak ED ada HP, kotak kotak amal, buku-buku, ada juga kayak spanduk gitu,” ujar dia.

Menurut Muchsin, ED dan keluargnya ialah warga pendatang yang cukup lama tinggal di lingkungan itu. Bahkan kartu identitasnya (KTP) sudah berstatus warga Jagir.

“Sama tetangga tetangga beliaunya baik cuman enggak terlalu bergaul, kalau kerja bakti masih ada ikut,” ungkapnya. 

Sehari sebelumnya, Minggu (15/8/2021), tim Densus 88 menangkap dua terduga teroris di Kabupaten Lamongan. Pertama adalah pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Sedayulawas, Kecamatan Brondong berinisial DP.

DP diamankan oleh petugas di Terminal Tuban saat hendak naik bus menuju Jawa Barat, sekitar pukul 16.30 WIB. Pengasuh Ponpes itu tercatat pernah membantu Ali Imron saat hendak menyeberang naik kapal dari Pelabuhan Sedayulawas menuju Kalimantan puluhan tahun lalu.

“Dia (DP) ditangkap di Tuban saat hendak naik bus,” kata seorang sumber di Polres  Lamongan.

Seorang terduga lain yang diamankan ialah pria berinisial AS. Dokter yang buka praktik di Kecamatan Paciran, Lamongan itu juga membuka layanan di lingkungan ponpes asuhan DP. (bid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini