Selain bandara, dibangun stadion dengan konsep sport, bussines and entertainment di sekitarnya untuk membuka peluang pasar bagi pelaku UMKM. Kemudian, ada juga jalan tol lengkap dengan rest area yang tengah dalam tahap pembangunan.
Mas Dhito mengaku, pemerintah masih perlu kerja keras lagi untuk menguatkan pelaku UMKM di Kabupaten Kediri supaya naik kelas dan berdaya saing. Sebab, dari keseluruhan UMKM yang terdaftar, mereka yang dilihat sudah siap tidak lebih dari 10 persen.
“Kita masih perlu kerja keras,” ucapnya.
Berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah daerah untuk menguatkan pelaku UMKM. Mulai dari pembangunan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi), Klinik UMKM hingga menyediakan pinjaman dengan bunga ringan bagi pelaku UMKM melalui bank daerah.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri Mamiek Amiyati menambahkan, dalam kegiatan seminar tersebut pihaknya memfasilitasi pelayanan perijinan merk, NIB, halal serta PIRT gratis bagi pelaku UMKM.
“Terkait pembinaan ataupun pemberdayaan Mas Bup telah membentuk Garasi dan ini memudahkan teman-teman UMKM untuk mengakses kegiatan di Garasi,” tambahnya.
Saat ini di Kabupaten Kediri sudah ada tiga lokasi Garasi UMKM yang tersebar di Kecamatan Pare, Grogol dan Papar. Untuk memperluas jangkauan pelayanan itu, diakui Mamiek sudah ada rencana penambahan Garasi untuk di wilayah Kecamatan Ngadiluwih. (ani)