bongkah.id – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menjalani suntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada 13 Januari 2021. Proses vaksinasi kepala negara tersebut akan dibahas dalam rapat kabinet terbatas pada Jumat (8/1/2021).
Demikian Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
“Presiden Jokowi akan menjalani vaksinasi bersama pihak lainnya. Siapa saja mungkin ada perwakilan dan prosesnya akan dibicarakan,” katanya.
Kendati demikian, Heru belum dapat memastikan siapa saja orang-orang yang akan divaksin bersama Presiden Jokowi. Kepastian para pendamping dari perwakilan masyarakat, TNI, Kabinet, DPR, dan DPD akan dibahas pada 8 Januari.
Vaksinasi yang akan dilakukan Presiden Jokowi, diakui, akan disiarkan secara langsung. Dapat dilihat seluruh masyaraka Indonesia. Sekaligus dapat memberi semangat pada masyarakat. Setelah vaksinasi terhadap Presiden tersebut, programnya akan dilanjutkan di daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Sebagaimana diketahui Indonesia sudah menerima 3 juta dosis vaksin Covid-19 buatan pabrikan farmasi Tiongkok Sinovac. Vaksin tersebut tiba dalam 2 kloter. Yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020. Hingga saat ini uji klinis vaksin Sinovac fase III masih berlangsung di Bandung, sebelum Badan Pengqawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat mengeluarkan “Emergency Use Authorization” atau otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.
Informasi dari BPOM, hasil uji klinis fase III vaksin Sinovac akan keluar pada pekan pertama Januari 2021. BPOM juga akan mendapat data uji klinis vaksin tersebut, yang dilakukan di Brazil dan Turki.
Sebelumnya pemerintah mengungkapkan lima sumber pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia. Yakni dari perusahaan China Sinovac sebanyak 125 juta vaksin; dari perusahaan Ameriksa Serikat dan Kanada Novavax sebanyak 100 juta dosis; dari perusahaan Inggris AstraZeneca sebanyak 100 juta dosis; dari perusahaan Jerman dan Amerika Pfizer sebanyak 100 juta dosis serta Global Alliance for Vaccines (GAVI) sebagai bentuk kerjasama multilateral. Status yang menempatkan Indonesia dapat memperoleh 16-100 juta dosis secara gratis.
JANGAN LENGAH
Jokowi juga menyampaikan, pemerintah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 yang telah dimiliki Indonesia ke sejumlah daerah. Untuk tahap pertama, sebanyak kurang lebih 700 ribu vaksin dari 3 juta dosis vaksin yang ada telah sampai di sejumlah daerah.
“Dua hari yang lalu dan kemarin telah kita kirim vaksin ke 34 provinsi untuk menangani Covid-19. Tahapan pertama memang baru dikirim 700 ribu ke daerah-daerah, nanti akan dikirim lagi di tahap berikutnya,” katanya dalam keterangan pers dari Kemensetneg.
Menurut jadwal, sebanyak 15 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku akan tiba di Indonesia pada pekan mendatang. Bahan baku tersebut selanjutnya akan diproduksi lebih lanjut oleh BUMN Bio Farma menjadi vaksin siap pakai.
Pada tahap pertama pelaksanaan vaksinasi gratis, pemerintah menempatkan tenaga kesehatan yang bertugas sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 menjadi prioritas pertama yang bakal memperoleh vaksin tersebut. Setelahnya vaksin akan diberikan kepada para tenaga publik dan diikuti dengan masyarakat umum.
“Kita berharap dengan dimulainya vaksinasi ini kita akan bisa menangani dan mengendalikan Covid-19,” ujar Jokowi.
Kendati demikian, Kepala Negara mengingatkan seluruh pihak mengenai pentingnya tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, meski pemerintah sudah menggulirkan program vaksinasi. Disiplin untuk mengenakan masker, rutin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan merupakan kunci utama untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Tetapi saya tetap titip kepada kita semua untuk menyampaikan juga kepada saudara, tetangga, rekan, dan kawan kita, meskipun vaksinasi sudah akan mulai, untuk tetap waspada. Jangan lengah!” tuturnya. (rim)