Bongkah.id – Sebanyak 43,9% atau sekitar 7.400 dari jumlah 16.967 calon jemaah haji (CJH) asal Jawa Timur tahun ini masuk kategori risiko tinggi. Ribuan CJH itu memiliki riwayat penyakit komorbid jantung, diabetes dan hipertensi.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan satu dokter dan perawat di tiap kelompok terbang. Petugas kesehatan haji diminta mendampingi dan memberikan penyuluhan intensif terkait dengan kondisi kesehatan calon haji.
“Jemaah haji kita juga harus diberikan vaksinasi meningitis secara intensif,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Timur, Inna Mahanani, Senin (30/5/2022).
Inna mengatakan, karena banyaknya CJH berisiko tinggi inilah, pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan batasan usia 65 tahun. Menurutnya, pembatasan ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pendamping yang harus serius memantau kondisi kesehatan calon haji.
Calon haji yang berisiko tinggi juga perlu mendapat pendampingan dan pengawasan khusus. Mulai dari masuk asrama haji, berangkat ke Tanah Suci, dan selama berada di Tanah Suci, hingga kembali ke Tanah Air.
Data sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan, Asrama Haji Sukolilo Surabaya, mencatat cakupan vaksinasi meningitis calon jemaah haji mencapai 1,58%. Sedangkan vaksinasi covid-19 dosis satu sebanyak 96 persen dan dosis kedua 94,3%.
“Selain itu, calon jemaah haji wajib tes PCR sebelum masuk asrama haji,” ujar Inna. (bid)