Bongkah.id – Ketegangan di Laut China Selatan (LCS) meningkat setelah Amerika Serikat mengerahkan kapal-kapal perang ke wilayah itu. Pada gilirannya, Angkatan Laut dan Udara China memukul mundur kapal perusak nuklir USS Barry.
Tindakan agresif militer China itu lantaran kapal USS Barry sengaja memprovokasi dengan menerobos ke wilayah teritorial negara Tirai Bambu di sekitar perairan Pulau Xisha, LCS. Kendati, AS berdalih USS Barry awalnya dikerahkan tidak untuk menerobos wilayah China.
Kapal-kapal perang AS di antaranya USS Barry, USS Bunker Hill dan USS America memang berkeliaran di Laut China Selatan. Tindakan itu disebut untuk menjaga agar tak terjadi pertikaian di zona sengketa antara Malaysia, Vietnam dan China.
AS menuduh China telah melakukan intimidasi kepada dua negara bersengketa di zona itu. Yakni dengan sengaja melayarkan Kapal Haiyang Dizhi 8 untuk melakukan survei di dekat pengeboran milik Petronas.
Ketegangan antara militer China dan AS ini mau tak mau membuat RI ikut bersiaga. Bakamla layak siaga mengingat zona sengketa ketiga negara yang memicu ketegangan China dan AS itu berbatasan langsung dengan wilayah Laut Natuna Utara.
Badan Keamanan Laut, TNI dan sejumlah kementerian atau lembaga terkait menggelar rapat melalui videoconference untuk membahas strategi menyikapi situasi tersebut, Rabu (29/4/2020). Ada beberapa poin kebijakan yang disepakati dalam rapat.
Antara lain mendorong kehadiran satuan patroli di Laut Natuna Utara secara rutin dan selektif pada ruang dan waktu tertentu. Lalu mendorong eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di laut dan membangun kapasitas dan saling percaya dengan negara-negara di kawasan tersebut.
Sementara di dalam negeri AS, Presiden Donald Trump mengatakan China akan melakukan skenario apapun yang mereka bisa untuk membuat dirinya kalah dalam pemilihan presiden mendatang. Trump sendiri sering dituduh tidak berbuat cukup untuk mengatasi krisis.
Serangan itu dibalas Trump dengan tekanan kepada China terkait wabah Covid-19. Trump mengatakan Beijing menghadapi banyak konsekuensi yang mungkin dari AS untuk wabah Covid-19.
“Cina seharusnya membiarkan dunia tahu tentang penularan lebih cepat,” kata Trump.
Coronavirus telah merusak ekonomi AS yang sebelumnya telah menyenandungkan yang telah menjadi titik penjualan utama presiden untuk kampanye pemilihannya kembali pada November.
Trump, yang telah melancarkan perang dagang dengan China, tidak memberikan rincian spesifik tentang bagaimana ia akan bertindak terhadap Beijing.
“Ada banyak hal yang bisa aku lakukan. Kami mencari apa yang terjadi. China akan melakukan apa saja untuk membuat saya kalah dalam lomba ini.” (bid)