Bongkah.id – Ratusan umat Hindu melaksanakan kegiatan pawai ogoh-ogoh yang dimulai dari Dusun Ganten Desa Wonomerto, hingga ke Dusun Wates Desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang yakni sejauh 2 kilometer.
Sebanyak 8 ogoh-ogoh ukuran besar dan 8 ogoh-ogoh ukuran kecil dari berbagai pura yang ada di seluruh Kabupaten Jombang.
Juadi (43) Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jombang mengatakan, pawai ogoh-ogoh merupakan bagian dari rangkaian perayaan Nyepi yang dilakukan sebelumnya.
“Selain itu, pawai ogoh-ogoh juga merupakan upacara yang kita tujukan kepada para buta atau makhluk alam bawah yang ada di bumi atau Pertiwi,” ujarnya pada Selasa (21/3/2023).
Pada intinya lanjut Juadi, pawai ogoh-ogoh sesuatu yang wajib dilakukan oleh umat Hindu sebelum melakukan hari raya Nyepi.
“Pawai ogoh-ogoh intinya adalah sebelum kita melakukan penyepian kita harus harmonis dengan makhluk lain,” bebernya.
Usai pawai, ogoh-ogoh tersebut akan dimusnahkan dengan cara dibakar. “Setelah pawai nanti kita lakukan pembakaran yakni untuk mengembalikan ke alam asalnya,” jelasnya.
Pemusnahan ogoh-ogoh itu dilakukan dengan harapan agar sifat-sifat buruk manusia yang menyerupai raksasa juga bisa termusnahkan.
“Dengan harapan menghilangkan sifat-sifat raksasa atau sifat kemarahan yang ada di diri kita,” tutupnya. (ima)
Foto : Pawai ogoh-ogoh di Wonosalam. Selasa (21/3/2023).