Bongkah.id – Pemerintah Tiongkok mengeluarkan peringatan keras kepada para pejabatnya untuk membatasi pengeluaran yang tidak perlu, terutama dalam hal konsumsi alkohol, rokok, dan gaya hidup mewah.
Langkah ini merupakan bagian dari kampanye antikorupsi yang terus digencarkan oleh Presiden Xi Jinping. Tujuannya jelas: menegakkan disiplin dan menjaga integritas di tubuh pemerintahan serta memperbaiki citra Partai Komunis.
Dalam surat yang dikirimkan kepada lebih dari 300.000 pejabat di lembaga pemerintah pusat dan perusahaan milik negara, Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin menegaskan pentingnya menjadi teladan. Surat itu memuat imbauan agar para pejabat menjalani “liburan yang bersih” tanpa menerima hadiah, menyantap jamuan mewah, atau mengunjungi tempat-tempat yang tidak semestinya.
“Menjalani liburan yang bersih dimulai dari diri sendiri, teguh menolak makanan, hadiah, dan tempat yang tidak patut,” bunyi kutipan dalam surat tersebut, seperti dilansir The Straits Times, Senin (19/5/2025).
Sejak kampanye ini dimulai, media Tiongkok kerap memberitakan praktik korupsi, seperti pejabat yang menghamburkan dana publik untuk minuman keras impor, bersenang-senang di klub malam, hingga bermain golf di tempat eksklusif. Pelanggaran berat diproses secara hukum, sementara pelanggaran ringan dikenai sanksi administratif, termasuk penurunan pangkat.
Kebijakan ini juga berdampak besar pada industri barang mewah di Tiongkok. Produk seperti baijiu minuman keras tradisional dan kue bulan (mooncake), yang selama ini kerap dijadikan hadiah resmi, mengalami penurunan penjualan tajam.
Komisi Disiplin menegaskan bahwa penyesalan setelah melanggar aturan tak bisa menjadi pembenaran.
“Semua orang merasa menyesal saat diselidiki. Tapi penyesalan tak bisa memperbaiki keadaan. Saat pelanggaran terjadi, semuanya sudah terlambat,” ujar seorang pejabat lembaga pengawasan. (sip)