Bongkah.id – Di Stasiun Kediri, Jawa Timur berdiri monumen lokomotif C 1140 yang diresmikan PT KAI dalam rangka peringatan HUT Kereta Api.
Monumen lokomotif uap di Stasiun Kediri itu melambangkan pelestarian sejarah dan transformasi transportasi perkeretaapian di Indonesia.
Lokomotif C 1140, yang memiliki berat 33,6 ton dan kecepatan maksimum 50 km/jam, kini berdiri megah sebagai simbol penghormatan terhadap sejarah panjang kereta api di Indonesia.
Selain sebagai landmark baru di Stasiun Kediri, monumen ini diharapkan menjadi sarana edukasi dan bagian dari upaya PT KAI dalam memperindah stasiun serta meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Lokomotif C 1140 merupakan bagian dari seri lokomotif uap C11 yang didatangkan oleh Staatsspoorwegen (SS) antara tahun 1879-1891.
Pada masanya, lokomotif ini berperan penting dalam menghubungkan kota-kota di Jawa Timur dan mendukung pengembangan ekonomi.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan monumen ini merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah perkeretaapian di Indonesia dan menjadi simbol perjalanan KAI dari era lokomotif uap menuju kereta modern.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih menghargai dan memahami kontribusi kereta api dalam pembangunan ekonomi dan transportasi nasional,” ungkapnya, Kamis (19/9/2024).
Selain monumen, PT KAI juga berupaya meningkatkan fasilitas di Stasiun Kediri dengan memperluas area parkir, menyediakan akses jalan alternatif, serta meningkatkan keselamatan dan mobilitas pengguna.
Minat masyarakat Kediri terhadap kereta api terus meningkat, dengan rata-rata 700 pelanggan kereta api jarak jauh dan 1.200 pengguna KA lokal setiap hari. Stasiun Kediri saat ini melayani 22 perjalanan KA jarak jauh dan 12 KA lokal ekonomi per hari. (wan/rf)