Penyuluh Agama Islam, Sahlul Basar./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Penyuluh Agama Islam, Sahlul Basar./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Kalam Ramadhan 

Bongkah.id – Di Kawasan Madinah Al Munawarah, terdapat seorang pengemis Yahudi buta yang selalu meminta-minta dari kios ke kios yang lain.

ads

Bahkan, setiap orang melintas dihadapannya, pengemis itu selalu mengatakan hal-hal buruk terhadap sosok Nabi Muhammad.

“Pengemis itu selalu mengatakan bahwa Muhammad adalah pembohong, tukang sihir dan hal buruk lainnya,” ujar Penyuluh Agama Islam Kemenag Jombang, Sahlul Basar. Kamis (13/3/2025).

Hari demi hari pengemis buta itu tetap melontarkan fitnah. Namun, Nabi Muhammad yang mengetahui perbuatan si pengemis itu sama sekali tidak merasa marah atau kesal.

“Beliau justru memberi makanan dan menyuapi pengemis itu dengan penuh kasih sayang,” kata dia.

Selama memberi pengemis makanan, Nabi Muhammad tidak pernah berkata apa pun dan cukup diam mendengarkan setiap perkataan si pengemis.

Nabi juga rela meluangkan waktu setiap pagi untuk menyuapkan makanan kepada pengemis buta tersebut.

Kebiasaan tersebut terus berlanjut setiap hari, bahkan si pengemis itu tak tahu bahwa yang menyuapinya makan adalah Nabi Muhammad yang ia benci.

Hingga suatu hari Rasulullah wafat. Lalu istri Rasulullah bernama Aisyah berpesan pada Abu Bakar tentang kebiasaan Nabi Muhammad yang selalu memberi pengemis makan. Abu Bakar segera datang menemui pengemis di pasar sambil membawa makanan.

“Ketika diberi makanan oleh Abu Bakar, pengemis itu menolak karena ia tahu bahwa orang yang memberinya makanan kali ini bukanlah seperti orang yang biasanya,” jelasnya.

Pengemis yang menolak makanan dari Abu Bakar berkata bahwa orang yang biasa mendatanginya selalu menyuapi, bahkan terlebih dahulu menghaluskan makanannya sebelum diberikan kepada si pengemis.

Mendengar cerita dari pengemis buta itu, Abu Bakar hanya bisa menangis karena ia tahu betapa mulianya Nabi Muhammad kepada semua orang, sekalipun pada orang yang telah menghinanya.

“Abu Bakar berkata, bahwa ia memang bukan orang yang biasa mendatanginya. Ia mengatakan jika dirinya merupakan salah seorang sahabatnya, ia juga memberi tahu pengemis bahwa orang yang mulia yang telah menyuapinya itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah,” jelasnya.

Setelah mendengar penjelasan dari Abu Bakar, pengemis buta itu terkejut. Ia ikut menangis.

Usai kejadian tersebut, si pengemis buta yang menghina Nabi Muhammad itu langsung mengucapkan syahadat di hadapan Abu Bakar.

“Hal ini menjadi bukti bahwa kasih sayang, kelembutan, dan kebaikan Nabi dapat menggerakkan hati seseorang dan membuatnya memeluk Islam,” pungkasnya. (ima/sip)

4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini