Bongkah.id – Seorang Guru Ngaji berinisial RK (28) asal Kecamatan Jelbuk, Jember, Jawa Timur. Diduga melakukan aksi dugaan pencabulan terhadap tiga santriwati.
Ketiga korban adalah murid ngaji dari terduga pelaku. Terkait aksi yang dilakukan, kata salah satu ibu korban bernama Suryati. Dilakukan saat para korban sedang mengaji di beberapa lokasi berbeda.
Bahkan tidak segan-segan, aksi terduga pelaku itu dilakukan di rumah salah satu santriwati saat sedang sepi.
“RK masih ada di rumahnya. Ustaz yang mengajari ngaji. Dia (terduga pelaku) guru langgar. Sore (biasanya) ada di madrasah. Korban di sana sekolah sambil mengaji,” kata Suryati saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (8/7/2025).
Menurut Suryati, RK dikenal sebagai guru ngaji yang masih muda.
“Tapi sudah punya anak satu umur 20 tahunan ke atas. Dia tidak (ngajar ngaji) di yayasan, langgar (surau, red) biasa. Dia juga warga Jelbuk,” ungkapnya.
Dari kejadian yang menimpa para korban, lanjutnya, salah satunya merupakan anak kandungnya. Diduga menjadi korban pencabulan.
“Untuk korbannya banyak, selain dari tiga ini yang salah satunya anak saya. Inisiatif untuk cerita dan seperti kena petir rasanya, saya kaget dan syok. Sejak kapannya saya tidak tahu, mereka cerita jadi korban itu,” jelasnya.
“Padahal anak saya dan korban lainnya itu niat ngaji untuk ibadah. Tapi kok malah jadi kayak gini. Anak saya bahkan cerita, dia sempat melawan. Tapi karena dipaksa dan diancam ya gitu,” sambungnya dengan raut wajah sedih dan kecewa.
Dari kejadian ini, lebih lanjut kata Suryati, pihaknya sudah membuat laporan polisi ke Unit PPA Satreskrim Polres Jember sejak 16 Juni 2025 lalu.
Suryati menuntut keadilan, dan terduga pelaku mendapat hukuman setimpal.
“Saya selaku orang tua meminta keadilan ke polres. Saat ini belum ada tanggapan. Meminta keadilan seadil-adilnya. Sementara ada tiga korban. Dua temannya sudah divisum. Ada kejadian yang apa gitu,” ujarnya.
“Kalau tidak ditindaklanjuti bagaimana masa depan mereka. Para korban sudah diperiksa polisi dan divisum,” imbuhnya.
Dari kejadian ini, Kanit PPA Satreskrim Polres Jember Ipda Qori Novendra masih enggan untuk dikonfirmasi. Namun dari kasus ini, informasi yang dihimpun di Mapolres Jember. Terduga pelaku saat ini dalam proses pencarian polisi karena kabur berusaha melarikan diri. Selain itu, tersebar informasi di tengah masyarakat setempat. Terkait korban diduga ada belasan orang dari kejadian dugaan pencabulan tersebut.
“Karena kejadian ini, kalau kata warga sini. Terjadi sejak lama. Bahkan ada di antara korban. Terjadi sejak mereka masih duduk di bangku kelas 4 SD. Sekarang umur mereka (para korban), sekitar 13-15 tahun,” tutup Suryati. (ata/sip)