
Bongkah.id – Jemaah haji terdiri dari kelompok terbang (kloter) 18, 19 Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diberangkatkan ke tanah suci melalui asrama haji di Sukolilo, Surabaya.
Kepala Kemenag Jombang, Muhajir mengatakan, jumlah jemaah haji dari Kabupaten Jombang, yang berangkat tahun 2025 ini ke tanah suci ada 1.037 jamaah.
“Kalau kita lihat dari sisi usia memang, ada jumlah yang sedikit berbeda, jadi usia 85 sampai 90 itu ada 11 orang, kemudian usia 71 sampai 84 tahun itu ada 43 orang,” ujarnya, Selasa (6/5/2025).
“Usia 61 sampai 70 tahun itu ada 89 orang, usia 51 sampai 60 tahun itu ada 176 orang, dan usia 18 sampai 50 tahun itu ada 718 orang, ini kondisi usia jamaah haji Kabupaten Jombang tahun 2025,” jelasnya.
Pihaknya pun menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan tim khusus yang nantinya akan mendampingi jemaah sampai di Saudi Arabia.
“Petugas kloter sudah di bimtek, terkait bagaimana mereka harus mendampingi jamaah haji kita termasuk yang lansia (lanjut usia) tersebut,” tuturnya.
Dengan itu, pihaknya memastikan bahwa jemaah haji yang lansia akan terus didampingi oleh petugas haji yang disediakan pemerintah di Saudi Arabia.
“Makanya kita sampaikan, insyaallah jemaah haji yang lansia akan ada perhatian khusus, karena tag line kita adalah jemaah haji ramah lansia,” katanya.
Selain pendamping kloter, pemerintah juga memberikan tim khusus untuk mendampingi para jemaah haji.
“Jadi selain ada pendamping kloter, pemerintah juga sudah menyiapkan tim khusus yang nantinya akan mendampingi para jemaah haji di sana, mulai dari di Makkah, Madinah, Arofah, Musdalifah, Mina, khusus nanti di Musdalifah nanti jamaah yang lansia yang berisko tinggi, pengguna kursi roda, dan penyandang difabel, nanti akan ada skema murur,” ujarnya.
Sementara itu, Nas Mudrikah (65) jemaah haji kloter 18 asal Desa Bandarkedungmulyo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, berharap nanti bisa menjadi haji mabrur setelah pulang dari tanah suci.
Meski, sebelum berangkat ke tanah suci, ia sempat mengalami kecelakaan, sehingga ia harus menggunakan kursi roda dan tongkat selama mengikuti proses haji.
“Ini menggunakan tongkat sama kursi roda, habis kecelakaan, terus operasi kaki saya yang kanan di pen ada 4, yang kiri juga sama jadi ada 8 pen di kaki,” tuturnya.
Ia berharap selama ibadah haji di tanah suci tidak memberatkan orang lain, dan berharap ibadah rukun Islam yang kelima ini menjadi mabrur.
“Ya berharap agar ibadahnya tidak bolong-bolong dan menyusahkan orang di sana, dan nanti kalau pulang bisa berjalan dengan normal lagi, dan jadi haji mabrur, sehingga kalau mati nanti bisa khusnul khotimah,” kata Mudrikah. (ima/sip)