Bongkah.id – Pertanian menjadi salah satu sektor krusial yang menentukan ketahanan pangan di Kabupaten Jombang. Sayangnya, sektor ini menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya pengurangan alokasi pupuk bersubsidi di tahun 2025.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, M Rony mengatakan jatah atau alokasi pupuk bersubsidi tahun ini untuk petani menurun dari usulan kebutuhan.
“Untuk tahun ini ada pengurangan. Usulan kami juga dikurangi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
Hal ini juga terlihat dari alokasi pupuk subsidi yang akan disalurkan kepada petani jauh di bawah jatah yang dipimpin pemkab dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) 2025.
Ia mencatat pada tahun 2024 Kabupaten Jombang mendapatkan subsidi pupuk jatah sebagai berikut :
Pupuk jenis Urea : 25.128 ton
Pupuk NPK : 21.575 ton
Pupuk NPK formula : 1.200 ton
Pupuk organik : 14.279 ton
Sementara itu, pada tahun 2025 Kabupaten Jombang mengajukan jatah pupuk berbasis e-RDKK cukup besar.
Pengajuan jatah pupuk itu masing-masing pupuk jenis Urea sebanyak 28.019,154 ton, NPK 34.952,508 ton, NPK formula 12.859 ton dan untuk pupuk organik 65.559,336 ton.
“Tetapi alokasi yang diberikan dari pemerintah belum sesuai usulan, ada pengurangan,” jelasnya.
Dan kini, pada tahun 2025 jatah pupuk subsidi yang telah menjadi keputusan pemerintah untuk Kabupaten Jombang sebagai berikut :
Pupuk jenis Urea : 23.544 ton
Pupuk NPK : 20.242 ton
Pupuk NPK formula : 11.000 ton
Pupuk organik : 20.277 ton.
“Realisasinya masih jauh dari yang kita usulkan, ini semua kebijakan dari pemerintah pusat, pemkab hanya mengusulkan saja,” kata dia.
Untuk pendistribusian kepada para petani khususnya, akan dilakukan pemantauan dan pengawalan.
“Meski tidak sesuai dengan usulan, para petani tetap mendapat jatah pupuk subsidi,” pungkasnya. (ima/sip)