Bongkah.id – Angka kasus COVID-19 harian di Jawa Timur, Kamis (1/7/2021) kemarin memecahkan rekor tertinggi sebanyak 1.397 pasien. Kondisi itu membuat bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan mencapai 95%, melonjak drastis dibanding tiga pekan lalu yang hanya 20%-30%.
Kasus COVID-19 di Jawa Timur memang meroket dalam beberapa minggu terakhir. Lonjakan harian tersebut disebabkan varian baru virus corona dari India, Delta atau B16172.
“Kenaikan tajam ini membuat rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh,” kata Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Makhyan Jibril dalam diskusi bertajuk Mitigasi Lonjakan Kasus Covid-19 secara virtual.
Parahnya, di kota Surabaya beberapa rumah sakit bahkan sudah mencapai 100%. Beberapa yang lain masih 90% dan jika dirata-ratakan mencapai 95%.
Menurut Makhyan, ada dua hal yang menyebabkan kasus Covid-19 di Jawa Timur melonjak tajam. Pertama, adanya varian Delta atau B16172 asal India. Kedua, mobilitas masyarakat meningkat selama libur Lebaran 2021.
Khusus varian Delta, Satgas COVID-19 Jatim mencatat ada empat kecamatan di Bangkalan yang menyumbang kasus terbanyak. Kondisinya, warga tiba-tiba merasakan demam, sesak, dan meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit.
“Pas dibawa ke rumah sakit kita lakukan tracing massal. Oleh karena itu ditemukan kasus baru dan penyekatan. Dari penyekatan di Bangkalan itu kita menemukan bahwa kurang lebih ada 19 orang yang ternyata terinfeksi Covid-19 dari varian Delta,” tuturnya.
Selain kenaikan jumlah pasien, tantangan lain yang terjadi di saat yang sama adalah fenomena kepanikan. Beberapa pasien yang tanpa gejala saking khawatirnya, mereka ingin masuk rumah sakit semua. Jadi, beban rumah sakit sangat berat.
“Kita mendirikan rumah sakit darurat lapangan di Bangkalan kemarin sebagai salah satu upaya meringankan beban RS supaya pasien-pasien yang ringan dan tanpa gejala bisa ditaruh di sana,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi dalam dua hari terakhir terkait penggunaan rumah sakit karantina. Namun, lanjut Makhyan, solusi utama yang harus dilakukan tetap harus mengatasi masalah di bagian hulu. Oleh sebab itu, dia mendukung pelaksanaan PPKM Darurat untuk menangani Covid-19 dengan lebih masif.
“Jadi, kami kira strategi PPKM Darurat ini akan menjadi salah satu upaya yang lebih masif dan terstruktur dalam menangani Covid dari hulunya,” ujarnya.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah menggelar rapat koordinasi persiapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Menurut Khofifah, perlu rem darurat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 melalui pembatasan mobilitas sosial.
“PPKM darurat sesuai Instruksi Presiden Jokowi ini menjadi harapan besar untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Timur,” ujar Khofifah, Jumat (2/6/2021).
Mantan menteri sosial itu juga mengatakan setiap daerah di Jawa Timur diminta untuk mempercepat vaksinasi selama PPKM darurat. Berdasarkan perhitungan pemerintah, vaksinasi Covid-19 kepada warga ditargetkan mencapai dua juta dosis setiap harinya.
“Mohon para bupati/wali kota memperhatikan dan berusaha semaksimal mungkin mencapai breakdown target per kabupaten/kota ini,” tegasnya. (bid)