Bongkah.id – Final Liga Champions musim 2024/2025 bukan sekadar pertarungan dua tim kuat, tapi juga benturan antara warisan sepak bola Eropa dan ambisi modernisasi global. Paris Saint-Germain (PSG) akan menantang Inter Milan di Allianz Arena pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, dalam laga puncak yang sarat makna di luar taktik dan strategi.
Dua Jalan Berbeda Menuju Puncak Eropa
PSG datang sebagai simbol proyek ambisius sepak bola modern. Klub milik Qatar ini telah menggelontorkan miliaran euro demi satu tujuan: mengangkat trofi Liga Champions pertama dalam sejarah mereka. Meski berkali-kali mendominasi Ligue 1, Eropa selalu menjadi tembok tinggi yang belum berhasil mereka daki.
Di sisi lain, Inter Milan adalah lambang sejarah dan tradisi. Klub asal Italia ini telah tiga kali menjuarai Liga Champions, terakhir pada tahun 2010. Nama-nama legendaris seperti Javier Zanetti, Diego Milito, dan Jose Mourinho masih membekas dalam ingatan pencinta sepak bola.
Kini, Inter ingin membuktikan bahwa klub dengan identitas kuat dan akar sejarah dalam kompetisi ini tetap relevan di era dominasi uang dan branding global.
Pengalaman vs Proyeksi
Di atas lapangan, Inter Milan tampil sebagai tim yang stabil dan matang. Simone Inzaghi telah membentuk skuad yang tidak hanya solid secara teknis, tapi juga memiliki karakter khas Italia: tangguh, disiplin, dan efisien. Nama Lautaro Martinez memimpin daftar pemain yang sudah merasakan tekanan panggung besar, termasuk final Piala Dunia.
PSG, sementara itu, datang dengan bintang-bintang muda berbakat dan pengalaman pahit di final 2020. Absennya figur-figur berpengalaman seperti Lionel Messi dan Sergio Ramos musim ini membuat beban mental final kembali menjadi tantangan utama.
Final yang Menguji Identitas Klub
Lebih dari sekadar siapa yang menang atau kalah, final ini menjadi ujian bagi dua model klub yang sangat berbeda. Apakah uang dan proyek jangka pendek cukup untuk menaklukkan Eropa? Atau, apakah warisan dan identitas yang teruji waktu masih punya tempat di panggung tertinggi?
Inter Milan membawa napas masa lalu yang otentik, sementara PSG membawa mimpi masa depan yang belum pasti. Satu akan mencatatkan sejarah baru, yang lain akan mengukuhkan kejayaan lama.
Siapa yang lebih siap? Final Liga Champions 2025 akan menjawabnya. (sip)