besi holo yang merenggut nyawa anak 9 tahun di raya dusun Delik, Pojokrejo, Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
besi holo yang merenggut nyawa anak 9 tahun di raya dusun Delik, Pojokrejo, Jombang./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Bima Ramadya Arkananta (9), duduk di depan jok sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarai ayahnya, Saufik. Tak ada yang menyangka bahwa itu akan menjadi pagi terakhir dalam hidupnya.

Ayah dan anak itu melintasi jalan raya di Dusun Delik, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jalan itu biasa mereka lalui lurus dan terbuka, meski ramai oleh kendaraan niaga dari berbagai arah.

ads

Di antara lalu lalang itu, sebuah sepeda motor Yamaha Mio melaju pelan dari arah utara ke selatan. Di atasnya, Saufik (41) mengemudi dengan tenang, membonceng seorang anak laki-laki kecil di depannya, Bima Ramadya Arkananta (9) anak dari Desa Keboguyang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo.

Tak ada yang istimewa dari pagi itu, sampai sebuah pikap Daihatsu Gran Max nopol S 9254 WL melintas dari arah berlawanan. Mobil itu membawa muatan besi holo dan lembaran seng. Di balik kemudinya, Alamin (37), warga Watudakon, Kesamben, sedang dalam perjalanan kerja seperti biasa.

Namun dalam sekejap, semua berubah. Salah satu batang besi holo yang dimuat di bak terbuka mobil tersebut mengayun ke arah berlawanan.

Sepeda motor Yamaha Mio milik Saufik nopol S 6874 VG tak sempat menghindar. Holo besi menghantam bagian depan kendaraan mereka. Tubuh kecil Bima langsung terpental dari jok depan. Ia meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara sang pengendara, Saufik, mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Kabupaten Jombang untuk perawatan.

Alamin, sopir pikap, tidak mengalami luka. Namun trauma dan duka dari peristiwa ini akan tinggal jauh lebih lama dibandingkan luka fisik apa pun.

Warga setempat, Basuni (57), menjadi saksi mata kejadian ini. Ia menggambarkan suasana yang mendadak hening setelah dentuman keras terdengar.

“Semua langsung berhenti. Orang-orang datang mendekat. Anak kecilnya sudah tergeletak,” ujarnya dengan suara pelan.

Polisi segera datang ke lokasi dan mengamankan tempat kejadian perkara. Mobil pikap dan motor dibawa ke pos setempat. Jenazah Bima pun dievakuasi dengan hati-hati.

Terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto membenarkan adanya peristiwa lakalantas tersebut.

Hingga kini pihaknya masih melakukan menyelidiki lebih lanjut guna mengetahui penyebab lakalantas dan mengimbau pengendara untuk tetap waspada serta mematuhi aturan lalu lintas.

“Benar, kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 07.30 WIB, di Jalan Raya Dusun Delik, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, 1 orang meninggal dunia, dan kasusnya kini dalam penanganan Satlantas Polres Jombang,” pungkasnya.

Tak ada benturan antar kendaraan. Tak ada tabrakan langsung. Hanya besi muatan yang tak rapi, dan posisi korban yang berada tepat di depan jok motor tanpa pelindung apa pun. Sebuah kondisi yang sangat rentan, namun kerap dianggap sepele di jalanan.

Peristiwa ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya keamanan muatan kendaraan. Sebatang besi yang tidak ditata dengan baik bisa memisahkan seorang anak dari hidupnya, dan menciptakan duka yang tak akan sembuh dalam waktu dekat. (Ima/sip)

116

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini