bongkah.id – Satuan Tugas (Satgas) penjaga perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini di Papua telah selesai melaksanakan tugas. Mereka dipulangkan ke markas masing-masing. Yaitu Satgas Yonif Raider 509/Balawara Yudha yang dipulangkan ke Sukorejo di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Demikian pula Satgas Yonif Raider 300/ Brajawijaya dipulangkan ke markasnya di Jl. Arwinda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, sikap sayang pada para prajurit itu beratmosfer sama. Sebagaimana yang dilakukan Pemerintah Indonesia terhadap warganya dari paparan virus pembunuh itu. Yang telah membunuh sekitar 24 juta jiwa di seluruh dunia per 26 Agustus. Dan, sebanyak 7.604 jiwa di Indonesia per 27 Agustus.
Melakukan tindakan preventiv dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk menjaga kesehatan para prajurit dari dua batalion Raider tersebut. Prajurit Yonif Raider 509/Balawara Yudha yang telah melaksanakan tugasnya itu diwajibkan isolasi di Jember Sport Garden (JSG). Saat masuk JSG pada Selasa (26/8/2020), 381 prajurit itu dimandikan disinfektan dalam pakaian lengkap sekaligus perlengkapan yang dibawah, oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jember.
“Sambutan dari PMI Jember pada para prajurit yang selesai bertugas itu sedikit beda dengan biasanya. Menyemprot disinfektan saat masuk JSG. Sambutan khusus ini sesuai protokol kesehatan dari Kemenkes dalam masa pandemi Covid-19 ini,” kata Ketua PMI Jember EA Zaenal Marzuki di sela-sela acara penyemprotan disinfektan pada para prajurit tersebut.
Menurut dia, pihaknya mengerahkan sejumlah relawan dengan dua truk tangki tandon air penyemprot disinfektan. Semua personel Yonif Raider 509 dicek suhu badannya, sebelum disemprot disinfektan. Sebagian peralatan fisik yang dibawah para prajurit juga disemprot disinfektan.
“Di tengah pandemi COVID-19, pasukan Yonif Raider 509 Kostrad tidak langsung kembali ke markasnya. Namun harus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dengan melakukan isolasi, apalagi Papua masuk zona merah. Kebijakan ini untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para prajurit dan keluarga masing-masing,” ujarnya.
Sebelumnya PMI Kabupaten Jember juga membantu obat-obatan kepada pasukan Yonif Raider 515 Kostrad, yang bertugas di wilayah Papua pada awal Juli 2020.
Sedangkan Dandim 0824/Jember Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin mengatakan, JSG sudah mengalami proses pengecekan sarana dan prasarana. Misalnya ketersediaan kamar mandi, kamar tidur, dan lainnya. Sebelum digunakan sebagai tempat isolasi para prajurit Yonif Raider 509 selama 14 hari.
“Isolasi selama 14 hari terhadap personel Yonif Raider 509 yang baru pulang dari perbatasan RI-Papua itu sesuai dengan protokol kesehatan Kemenkes. Kebijakan ini untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
Sebagai informasi 381 prajurit Yonif Raider 509 itu merupakan, pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia – Papua Nugini di Papu. Mereka telah melaksanakan tugas mengamankan daerah perbatasan tersebut selama 11 bulan.
TERPAPAR COVID-19
Demikian pula prosedur yang diberlakukan pada prajurit Yonif Raider 300/Brajawijaya. Mereka diwajibkan mengikuti protokol kesehatan. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dari prosedur tes swab yang dilakukan, menurut Pangdam/III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, ada sejumlah prajurit terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Prajurit yang terpapar sudah ditangani secara prosedural sebagaimana pasien Covid-19. Sementara yang terkonfirmasi negatif mengikuti program isolasi selama 14 hari.
Kendati demikian, Nugroho tak merinci jumlah prajurit Raider yang terpapar Covid-19. Dia hanya menuturkan para prajurit tersebut diisolasi di dalam barak tentara, sehingga lebih mudah pemantauannya.
“Kalau di barak tentara akan relatif lebih gampang pemantauannya. Sebab mereka tidak bisa keluar barak,” katanya.
Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat yakin para prajurit Raider yang terinfeksi Covid-19 akan sembuh dalam waktu cepat. Keyakinan itu berkaca pada kasus klaster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) di Kota Bandung. Lebih dari 1.000 perwira, keluarga dan staf yang terkonfirmasi positif dalam klaster Secapa TNI AD, tapi mereka semua berhasil sembuh dalam waktu relatif singkat.
“Secapa AD juga 100 persen perwira dan siswanya sudah sembuh. Jadi tingkat kesembuhan TNI atau Polri rata-rata sampai 100 persen,” ujarnnya. (rim)