Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo.

Bongkah.id – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menetapkan penanganan stunting menjadi salah satu indikator penilaian kinerja camat. Pasalnya, para camat inilah yang seharusnya paling mengetahui kondisi di lapangan sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dalam rangka penurunan kasus stunting.

Bupati Hanindhito menyampaikan penanganan stunting dalam indikator kinerja camat ini saat menerima kunjungan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, di Pendopo Panjalu Jayati, Senin (21/8/2023). Menurut kepala daerah yang akrab disapa Mas Dhito, dalam mengatasi persoalan stunting ini perlu kerjasama seluruh pihak, dari pemerintah kabupaten, TNI-Polri, OPD, utamanya camat.

ads

“Salah satu indikator kinerja camat yang kita masukkan adalah penanganan stunting,” kata Mas Dhito.

Bupati muda ini menjelaskan, selama ini camat memang sudah melakukan upaya-upaya tersebut. Namun, pihaknya menilai hal tersebut masih belum masif dilakukan.

Dalam implementasinya, lanjut Mas Dhito, camat telah diinstruksikannya untuk mengaktifkan Dasa Wisma yang berada di tingkat desa bahkan RT. Dimana Dasa Wisma ini berfungsi memonitor keluarga dengan resiko stunting.

Di sisi lain, Kabupaten Kediri menjadi salah satu wilayah yang paling besar menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik sekitar 14 Miliar untuk penanganan stunting.

Dengan hal tersebut, bupati berkacamata itu juga meninstruksikan agar dalam penyalurannya seluruh pihak termasuk Dasa Wisma dan kader pendamping keluarga ikut mengawasi.

“Bagaimana memastikan kebutuhan PMT bisa tersalurkan pada yang membutuhkan,” tegas Mas Dhito.

1
2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini