Bongkah.id – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Hujan deras disertai angin kencang menerjang tiga kecamatan hingga menyebabkan puluhan rumah warga rusak dan dua orang mengalami luka ringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, angin kencang mulai menerjang pada 19 Oktober 2025 sekitar pukul 16.15 WIB.
“Total ada 24 bangunan yang mengalami rusak ringan. Selain itu, dua warga Mojoagung terluka akibat tertimpa material bangunan,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Wilayah paling terdampak berada di Kecamatan Mojoagung, disusul Mojowarno dan Diwek. Hantaman angin menyebabkan atap rumah beterbangan, pepohonan tumbang, serta sejumlah tenda hajatan roboh.
Di Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, sedikitnya lima rumah warga mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding. Sejumlah pohon besar juga tumbang dan sempat menutup akses jalan desa.
“Kami bersama perangkat desa dan relawan langsung melakukan pembersihan malam itu. Sekarang sebagian jalan sudah bisa dilewati,” kata Wiku.
Masih di Mojoagung, Desa Mojotrisno mencatat dua rumah rusak dan dua warganya terluka ringan akibat tertimpa puing bangunan. Kedua korban telah mendapat perawatan di Puskesmas Mojoagung dan kini diperbolehkan pulang.
Sementara di Dusun Juwet, Desa Dukuhdimoro, enam rumah rusak dan aliran listrik sempat padam karena kabel tertimpa pohon tumbang. Satu tenda hajatan di lokasi itu juga roboh diterjang angin.
Di wilayah Kecamatan Mojowarno, tepatnya Desa Catakgayam, sepuluh tempat usaha milik warga mengalami rusak ringan. Sedangkan di Dusun Tanjunganom, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, satu rumah warga turut dilaporkan mengalami kerusakan.
Tim Pusdalops-PB BPBD Jombang bergerak cepat setelah menerima laporan sekitar pukul 17.55 WIB. Petugas tiba di lokasi sekitar 30 menit kemudian untuk melakukan penilaian cepat (rapid assessment) dan penanganan darurat.
“Fokus utama kami malam itu adalah membuka akses jalan yang tertutup pohon tumbang. Pembersihan lanjutan dilakukan pagi harinya karena malam terlalu berisiko,” jelas Wiku.
Ia menambahkan, proses pemotongan pohon berukuran besar dilanjutkan pada Senin pagi.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan perangkat desa agar warga terdampak segera mendapat bantuan material bangunan ringan,” imbuhnya.
Saat ini, sebagian warga mulai memperbaiki rumah secara mandiri dengan dibantu relawan dan aparat desa. BPBD Jombang masih melakukan pemantauan cuaca untuk mengantisipasi potensi bencana susulan di wilayah terdampak. (ima/srp)