Bongkah.id – Seorang nenek lanjut usia bernama Mbah Sami (85), warga Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Jember, akhirnya dievakuasi ke Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Dinas Sosial Jember, Senin malam (18/8/2025).
Nenek yang disebut mengalami pikun itu sebelumnya hidup terlantar bersama keponakannya dan bahkan sempat mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri.
Arief Cahyono, relawan IWJ dan Ben Seromben Indonesia, mengungkapkan Mbah Sami sudah sekitar setahun tinggal bersama keponakannya di Lingkungan Gempal, Wirolegi. Namun kondisi ekonomi keluarga serta kesehatan sang nenek yang membutuhkan perhatian khusus membuat warga khawatir.
“Beliau sempat nekat melakukan uji coba gantung diri. Untungnya diketahui keponakannya sehingga bisa diselamatkan,” kata Arief.
Sebelum dibawa ke Liposos, Mbah Sami sempat tinggal sehari di rumah cucunya di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari. Namun keesokan harinya ia kembali minta diantar ke rumah keponakannya. Karena dianggap berisiko jika tanpa pengawasan, warga bersama relawan akhirnya meminta bantuan Dinsos.
Proses evakuasi dilakukan pukul 19.00 WIB menggunakan ambulans milik Dinas Sosial Jember. Dari asesmen awal, diketahui suami Mbah Sami telah lama meninggal, sementara keberadaan anak-anaknya tidak jelas, meski ia masih memiliki cucu di Jember.
Kepala UPT Liposos Dinsos Jember, Roni Effendi, membenarkan adanya evakuasi tersebut.
“Malam ini Mbah Sami sudah kami evakuasi. Kami akan lakukan penanganan lebih lanjut sambil memastikan status keluarganya,” ujarnya.
Jika pihak keluarga sepakat menyerahkan perawatan penuh ke Dinsos, Mbah Sami akan ditempatkan di Panti Jompo milik Pemprov Jatim di Desa Kasiyan, Kecamatan Puger, Jember.
“Kebetulan besok petugas panti akan datang menjemput beberapa lansia. Jika asesmen sudah lengkap, Mbah Sami juga akan dibawa ke sana,” tambah Roni.
Terkait informasi percobaan gantung diri, Roni menegaskan pihaknya masih akan mendalami kebenarannya. “Karena kondisinya pikun, kami perlu pemeriksaan lebih detail,” pungkasnya. (ata/sip)