bongkah.id – Stadion Gelora Joko Samudro di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, disulap sebagai ruang isolasi perawatan pasien Covid-19. Keputusan mengubah kandang kesebelasan Persegres itu dilakukan Pemkab Gresik, karena angka pertumbuhan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Proses perubahan stadion tersebut diperkirakan akan selesai pada akhir Juli 2020.
“Semua OPD pendukung juga sudah siap. Misalnya Dinas Kesehatan yang mempersiapkan tempat tidur dan sarana prasarana lain. Sudah ada ratusan tempat tidur yang datang,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Abimanyu Pontjoatmojo Iswinarno di Gresik, Selasa (14/7/2020).
Menurut ia, persiapan Stadion Gelora Joko Samudro untuk perawatan pasien Covid-19 sudah mendekati paripurna. Hampir seluruh ruangan yang disiapkan Dinas PUTR sudah selesai 100 persen. Tinggal satu blower yang masih dalam pembenahan dari jumlah empat blower yang dipersiapkan. Cerobong blower ditempatkan di tribun atas.
“Tempat perawatan pasien Covid-19 berkapasitas 140 tempat tidur. Ada ruang tempat hiburan dan berolahraga. Hal ini penting untuk mempercepat kesembuhan pasien. Demikian pula buat tenaga kesehatan yang dipastikan tinggal lama disitu,” ujarnya.
Rencananya, stadion ini merawat 140 pasien Covid-19. Rincian pembagiannya adalah 80 orang dirawat di zona merah, 40 orang di zona kuning, dan 20 orang di zona hijau. Operasionalnya hariannya akan melibatkan 8 dokter, 32 perawat dan 13 non medis yang bertugas.
Dalam penanganan perawatan pasien Covid-19 di Gresik, ternyata PT. Petrokimia Gresik telah mengubah Sarana Olahraga (SOR) Tri Dharma menjadi ruang isolasi mandiri bagi karyawan yang terjangkit Covid-19. Kebijakan mengubah sarana olahraga milik perusahaan itu, untuk membantu Pemkab Gresik dalam menangani pasien Covid-19, yang sepekan terakhir terkonfirmasi mencapai lebih dari 1.000 lebih pasien.
Menurut Sekretaris Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono, perubahan fungsi SOR Tri Dharma untuk mengantisipasi bertambahnya angka kasus corona di Kabupaten Gresik. Ini karena pihak perusahaan juga gencar menggelar rapid test atau tes cepat bagi karyawan dan keluarganya. Bukan kemuskilan membuat pertumbuhan kasus kian cepat.
“Ruang isolasi yang memanfaatkan SOR Tri Dharma dibangun khusus untuk karyawan dan keluarganya yang terjangkit Covid-19,” katanya.
Perubahan fungsi terhadap SOR Tri Dharma itu, dikatakan, menghabiskan anggaran sekitar Rp1 miliar lebih. Ruang isolasi yang tersedia diperkirakan berkapasitas 40 ruangan. Setiap ruangan berisi dua tempat tidur.
Pembangunan ruang isolasi mandiri, diakui, hasil kerja sama dengan Rumah Sakit Petrokimia Gresik. Juga, dengan Koperasi Keluarga Petrokimia Gresik (K3PG). Operasional hariannya akan ditangani oleh 36 tenaga kesehatan, baik perawat dan dokter. Tim kesehatan tersebut akan berdinas selama 24 jam, dengan sistem shif sebagaimana rumah sakit umumnya.
Ruangan isolasi yang dibangun perusahaan dengan mengubah fungsi sarana olahraga itu, diharapkan, tidak terpakai. Tidak ada pasiennya. Yang artinya semua karyawan Petrokimia Gresik dan keluarganya sehat semua. Namun, sewaktu-waktu ada yang membutuhkan ruang isolasi, Petrokimia Gresik siap.
Sedangkan protokol kesehatan ketat yang sudah diterapkan di perusahan, menurut dia, setiap karyawan diwajibkan menggunakan masker. Aturan itu berlaku dari posisi pimpinan sampai karyawan lapangan. Karyawan juga diwajibkan cuci tangan dengan sabun. Demikian pula kebijakan physical distancing pada saat di ruang kantor atau lapangan.
Selain itu, tambahnya, juga melakukan rapid test massal kepada 15 ribu lebih karyawan dan keluarganya. Bahkan, khusus karyawan berusia di atas 50 tahun, perusahaan mewajibkan bekerja di rumah. (ima)