Bongkah.id – Banjir disertai lumpur melanda Dusun Puloombo, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (10/9/2025). Peristiwa ini mengganggu aktivitas warga, menutup akses jalan desa, dan memaksa kegiatan belajar di SD Negeri Sumbersalak 02 dihentikan sementara.
Banjir terjadi akibat luapan Sungai Gileh (dikenal juga sebagai Sungai Gila) yang tak mampu menampung debit air setelah hujan deras mengguyur wilayah Jember dan sekitarnya sejak Selasa (9/9/2025) siang hingga Rabu dini hari. Banjir mulai terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
“Luapan banjir berlumpur menutup akses jalan dan halaman SD Sumbersalak 02. Ketebalan lumpur diperkirakan mencapai 15–30 sentimeter,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Z. Wahyudi Hidayat saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Pusdalops.
Ia menjelaskan, kejadian banjir tidak hanya mengganggu lalu lintas warga, tetapi juga memaksa pihak sekolah untuk meliburkan kegiatan belajar-mengajar.
“Lumpur yang terbawa banjir cukup tebal, sekitar 15–30 cm. Sehingga tadi kami minta bantuan dari rekan-rekan Damkar Jember untuk membersihkan jalan dan halaman sekolah,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember bersama Damkar Kalisat, Tagana Dinsos, TNI/Polri, Satpol PP, perangkat desa, dan relawan turun langsung ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Proses pembersihan dimulai sejak pagi dan selesai sekitar pukul 11.15 WIB.
“Pukul 09.40 WIB tim tiba di lokasi, kemudian dilakukan pendataan, koordinasi, dan pembersihan material lumpur,” ucapnya.
Beruntung, tidak ada rumah warga yang terdampak langsung oleh banjir. Namun, lumpur tebal yang menutup akses jalan dan halaman sekolah membuat aktivitas warga sempat lumpuh sementara.
Pria yang akrab disapa Ayud ini menambahkan, bahwa banjir ini menjadi peringatan awal memasuki musim penghujan di wilayah Jember. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan serta upaya mitigasi jangka panjang.
“Kejadian ini karena bulan ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Jadi perlu adanya kewaspadaan. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga untuk melakukan normalisasi Sungai Gileh, agar debit air tidak sampai menyebabkan banjir,” katanya.
Saat ini, BPBD Jember masih melakukan pemantauan di lokasi dan wilayah sekitarnya. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem, sebagaimana peringatan dini dari BMKG.
Cuaca di lokasi kejadian masih tercatat hujan ringan. BPBD Jember juga merekomendasikan agar saluran irigasi yang dangkal segera dibersihkan agar tidak kembali meluap saat terjadi hujan deras. (ata/sep)