Reni Astuti, Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PKS

bongkah.id – Anggota DPR RI Komisi X, Reni Astuti, mengajak generasi milenial dan Gen Z untuk semakin mencintai serta mengenal warisan budaya bangsa.

Ia menilai, di era digital saat ini, seni dan budaya bisa menjadi cara keren untuk mengekspresikan diri sekaligus menjaga jati diri Indonesia.

ads
Ribut Wijoto, Ketua Dekesda (kiri), Rosyid Al Amin, moderator (tengah), Rafif Amir, Sekretaris Dekesda (kanan)

“Bayangkan, Indonesia punya lebih dari 1.300 suku bangsa, 700-an bahasa daerah, dan ribuan tradisi yang menakjubkan. Dari batik, wayang, hingga tarian daerah yang sarat makna,” kata Reni dalam acara Sarasehan Budaya bertema Jejak Seni Budaya Sidoarjo: Dari Warisan ke Kreasi di Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda), Sabtu (8/11/2025).

Menurutnya, kekayaan budaya Indonesia bukan sekadar peninggalan nenek moyang, melainkan identitas bangsa yang membuat Indonesia dikenal unik di mata dunia. Karena itu, ia mendorong generasi muda agar tidak sekadar bangga, tapi juga menjadikan budaya sebagai inspirasi dalam karya modern.

“Cinta budaya bukan berarti hidup di masa lalu. Kita bisa tampil modern, tapi tetap membawa nilai budaya dalam karya, desain, dan gaya hidup sehari-hari,” ujar politisi perempuan yang sebelumnya menjabat tiga periode sebagai anggota DPRD Kota Surabaya (2009–2024) itu.

Reni juga menilai, pelestarian budaya akan berhasil jika ada ruang bagi anak muda untuk berkreasi. Ia mencontohkan, banyak konten kreatif berbasis budaya yang kini disukai publik karena dikemas dengan cara kekinian.

Ketua Dekesda, Ribut Wijoto, menilai dukungan dari wakil rakyat yang peduli pada kebudayaan sangat penting untuk mendorong pelestarian dan pengembangan seni lokal.

“Kami berterima kasih kepada Ibu Reni Astuti yang memberi perhatian besar terhadap kegiatan seni dan budaya. Dukungan beliau menjadi semangat bagi kami untuk terus berkarya dan menjaga warisan budaya agar tetap hidup di tengah masyarakat,” ujar Ribut.

Ia menambahkan, kolaborasi antara pelaku seni, pemerintah daerah, dan legislatif perlu terus diperkuat agar kebudayaan menjadi bagian dari pembangunan karakter dan identitas bangsa. (anto)
.

12

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini