bongkah.id – Radar penilaian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan Kota Surabaya siap menggelar Piala Dunia U-20 tahun 2021. Fakta itu tercermin dari hampir rampungnya renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), di perbatasan Surabaya-Gresik. Demikian pula renovasi pada lapangan pendukung. Untuk tempat latihan tim-tim negara peserta dan wasit. Jumlahnya lima lapangan standar FIFA, sebagaimana peraturan yang ditetapkan FIFA.
“Pada prinsipnya, Surabaya siap menjadi tuan rumah. Itu dibuktikan dengan hampir selesainya renovasi terhadap Stadion Gelora Bung Tomo sebagai lapangan pertandingan. Demikian pula lapangan latihan tim peserta,” kata Zainudin mendampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam konferensi pers di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Sebagaimana diketahui, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya menjadi salah satu dari enam stadion tempat dilangsungkannya pertandingan Piala Dunia U-20, 20 Mei-12 Juni 2021. Lima stadion lainnya yaitu Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Penyelenggaraan kompetisi agenda Piala Dunia U-20, diyakini politisi Partai Gelora itu, mampu tergelar di Surabaya dengan baik. Ini karena Kota Pahlawan sudah berpengalaman menyelenggarakan kompetisi bola internasional. Kompetisi Piala Asia U-19 2017, misalnya. Yang juga diselenggarakan di Stadion GBT.
Sementara Tri Rismaharini mengakui, renovasi pada Stadion Gelora Bung Tomo sudah menyelesaikan 90 persen item perbaikan. Kemungkian pada September 2020 mendatang sudah selesai keseluruhan. GBT diyakini akan lolos dari inspeksi penilaian yang akan dilakukan FIFA pada akhir September atau awal Oktober.
“Renovasi yang dilakukan pada GBT diantaranya mengganti rumput lapangan. Disesuaikan dengan standart FIFA. Selain itu, sudah menyelesaikan bangku cadangan pemain, single seat dan papan skor,” kata alumni ITS yang karib dipanggil Risma ini.
Selain itu, dikatakan, Pemkot Surabaya nanti akan membangun sarana pendukung GBT. Yaitu akses jalan dari jalanan raya menuju stadion. Setidaknya akan disediakan empat jalan askses. Pengerjaan akses jalan tersebut, dipastikan sudah selesai pada Januari 2021.
Sedangkan lapangan pendukung latihan tim peserta yang saat ini hampir selesai perbaikannya, adalah Stadion gelora 10 Nopember. Demikian pula lapangan Persebaya. Satu lemparan batu di sebelah timur Stadion Gelora. Kedua lapangan akan dilengkapi lampu berdaya pancar 1.200 lux.
Kedua lapangan pendukung itu, kata Risma, juga mengalami pemmbenahan rumput, tribun, ruang ganti dan pagar penutup. Hal serupa juga akan lakukan pada tiga lapangan baru yang dibangun di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo.
“Sebenarnya kami ingin semua selesai pada November 2020. Namun pandemi COVID-19 membuat prosesnya agak tertunda. Sebab anggaran pemkot harus dibagi secara teliti dengan anggaran Covid-19. Namun demikian, saya memastikan semua standar akan kami penuhi,” tutur Risma.
Keputusan sepenuhnya diserahkan Risma kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Memilih dan menentukan lapangan latihan utama yang dipakai sebagai pendukung stadion utama Piala Dunia U-20 di Surabaya. Untuk mendukung pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo.
Yang jelas, menurut dia, semua lapangan itu nantinya tidak hanya dimanfaatkan untuk Piala Dunia U-20. Lapangan tersebut juga akan digunakan untuk acara-acara lainnya. Dapat pula dipakai oleh masyarakat Surabaya. Namun, dengan prosedur yang sesuai peraturan. Pasalnya lapangan-lapangan tersebut milik Pemkot Surabaya.
Ditambahkan Menteri Zainudin, bahwa pemerintah sangat mengapresiasi atas kesiapan Kota Surabaya mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021. Namun, dia sampaikan, nantinya ada satu lapangan latihan lain yang ada di luar Surabaya. Yaitu di Bangkalan, Pulau Madura.
“Pembagiannya, empat lapangan ada di wilayah pemkot Surabaya. Satu lapangan ada di wilayah Pemkab Bangkalan. Kondisi renovasi lapangan latihan di Bangkalan, saat ini juga hampir selesai. Pembagian ini sekaligus untuk memperkenalkan aset wisata yang ada di Bangkalan,” ujarnya. (rim)