IM.com – Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto Langit Kresna Janitra dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari hasil swab yang keluar Rabu (6/5/2020). Ini berbeda dengan hasil nonreaktif dari dua rapid test yang dia jalani sebelumnya.
Langit melakukan rapid test saat pelatihan Asrama Haji Sukolilo ditetapkan menjadi kluster penyebaran covid-19. Dia mengikuti pelatihan tenaga kesehatan di asrama haji Sukolilo, Surabaya, 9-18 Maret 2020 lalu.
“Saat itu hasil rapid test nonreaktif, saya karantina mandiri selama 14 hari,” kata dr Langit, Rabu (6/5/2020).
Namun untuk memastikannya lagi, Langit melakukan tes swab pada Sabtu (25/4/2020) atau sehari pasca Kepala Dinas Kesehatan Mojokerto Sujatimko dinyatakan positif covid-19.
“Hasilnya baru keluar hari ini, saya positif Corona,” ungkapnya.
Sama seperti atasannya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto itu juga dinyatakan positif corona tanpa gejala (OTG). Langit mengaku sejak pulang dari pelatihan TKHI sampai sekarang tidak pernah mengalami gejala klinis apapun.
“Saya tergolong orang tanpa gejala. Kondisi saya sehat,” ucapnya.
Langit merupakan pasien positif Covid-19 kedua di Kota Mojokerto. Karena ia tercatat sebagai warga Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Setelah mengetahui dirinya positif Covid-19, Langit mengaku tidak mengalami tekanan psikis. Menurutnya, terpapar virus memang sudah menjadi risikonya sebagai Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto dan memimpin tim tracing untuk melacak penyebaran coronavirus.
“Kalau tertekan malah akan menurunkan imun saya. Sekarang saya fokus isolasi dan melakukan treatmen. Mohon doanya agar saya segera sembuh dan bisa kembali bertugas,” terang dr Langit.
Langit kembali isolasi mandiri di kediamannya sejak menjalani tes swab pertama, Sabtu (25/5/2020). Ia membatasi kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus Corona meski hasil swab saat itu belum keluar.
“Kontak dengan keluarga juga saya batasi. Saya juga selalu memakai masker meski di dalam rumah untuk mencegah debu dan lain-lain yang berpotensi menurunkan daya tahan tubuh,” tuturnya. (bid)