Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman saat menjadi pemateri di Jember. Bongkah.id/Muhammad Hatta/
Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman saat menjadi pemateri di Jember. Bongkah.id/Muhammad Hatta/

Bongkah.id – Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, menanggapi langsung tuduhan terhadap istrinya yang disebut-sebut memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Isu tersebut mencuat di media sosial dan memantik sorotan publik menjelang kunjungannya ke berbagai daerah.

Maman menyinggung perkara itu saat membuka Forum Bisnis Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember 2025, Sabtu (5/7/2025) sore. Di hadapan pengusaha muda dan ratusan pelaku UMKM, ia menyebut bahwa persoalan yang menyeret keluarganya harus dipisahkan dari tugas-tugas kementerian.

ads

“Berbicara ibu-ibu ini agak sensitif. Tapi saya berusaha memisahkan antara yang hak dan batil,” ujar Maman.

“InsyaAllah, apapun yang dilakukan, tentunya Allah yang paling tahu,” tambahnya menegaskan.

Pernyataan Maman muncul di tengah kritik warganet yang mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran perjalanan pejabat negara. Meski diterpa isu pribadi, Maman memilih tetap fokus menyampaikan strategi penguatan UMKM.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara HIPMI dan pelaku usaha mikro agar tidak terjebak sekat organisasi. Menurutnya, dikotomi antara pengusaha HIPMI dan UMKM justru melemahkan potensi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Momentum positif pasca HUT Kewirausahaan HIPMI menunjukkan pengusaha muda dan emak-emak pelaku usaha bisa bersatu dalam semangat kewirausahaan,” kata Maman.

Dalam paparannya, Maman membeberkan data kontribusi UMKM yang kini menyumbang sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto dan menyerap 96 persen tenaga kerja nasional. Ia menekankan kolaborasi nyata antara organisasi pengusaha dengan pelaku usaha kecil sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Lebih jauh, Maman juga menyinggung tantangan klasik pelaku UMKM, mulai dari literasi keuangan hingga proses perizinan yang berbelit. Untuk itu, Kementerian UMKM menggulirkan Festival Kemudahan Perizinan agar legalitas usaha bisa lebih cepat diperoleh.

“Kita tidak bisa terus menjadikan birokrasi sebagai alasan,” ujarnya.

“Semakin mudah akses legalitas, semakin cepat UMKM naik kelas,” lanjutnya.

Kehadiran Maman di Jember juga menjadi sorotan karena turut didampingi Wakil Menteri UMKM, Helvi Yuni Moraza, serta perwakilan OJK, Bank Indonesia, Bank Jatim, dan BPD HIPMI Jawa Timur. Ketua Panitia HIPMI Jember, Irwan Fahmy, menyebut forum ini menjadi momen penting untuk memperkuat edukasi pembiayaan usaha bagi anggota HIPMI yang mayoritas pelaku UMKM.

Maman pun menutup sambutannya dengan harapan UMKM tidak terus-menerus dijadikan “bemper” ekonomi kala krisis.

“UMKM harus diakui sebagai fondasi ekonomi yang mandiri, bukan hanya tameng ketika negara bermasalah,” pungkasnya. (ata/sip)

4

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini