Petani sedang memanen Kopi Ekselsa di Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jatim.

Bongkah.id – Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang memiliki komoditas unggulan kopi rupanya tidak banyak menghasilkan varietas Liberika. Jumlah petani kopi jenis itu kira-kira hanya 10% dengan jumlah pohonnya sekitar 1.000 pohon lebih.

Mayoritas masyarakat Wonosalam lebih banyak menanam varietas Robusta, Ekselsa, Arabika.  Dalam musim panen, satu pohon liberika dapat menghasilkan 80 kilogram (kg) kopi petik merah. Sedangkan, Ekselsa bisa 100 kg per musim panen.

ads

”Meski bijinya lebih besar, tapi bobotnya ringan. Sehingga kopi liberika lebih sedikit saat ditimbang. Sehingga tak banyak yang membudidayakan liberika,” kata Ketua Asosiasi Kopi Wonosalam, Endrias Bambang Sugeng Purnomo, Jumat (4/8/2023).

Berbicara soal rasa, kopi Ekselsa cenderung menghasilkan aroma yang kuat. Sedangkan liberika menghasilkan rasa yang soft alias ringan.

Sehingga lebih banyak pecinta kopi menyukai varian ekselsa. Namun, soal rasa ia menyebut setiap penikmat kopi memiliki selera masing-masing.

Baca: Mengenal Asal Usul Kopi Liberika Unggulan Wonosalam

”Memang dari segi rasa dan aroma liberika lebih soft,’’ ungkapnya.

Untuk pembudidayaan sendiri, pohon kopi liberika memerlukan jangkauan jarak yang lebih lebar dibandingkan varietas lain. Misalnya, Arabika memerlukan jarak 2 x 2 meter per tanaman, robusta 2 x 2,5 meter dan Liberika ataupun Ekselsa sekitar 3,5 x 4 meter.

”Karena jarak batang lebih lebar sehingga memerlukan jarak yang harus lebih lebar agar bisa berproduksi secara maksimal,’’ pungkasnya. (ima)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini