Proses evakuasi korban KMP Tunu Pratama.
Proses evakuasi korban KMP Tunu Pratama.

Bongkah.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak aktif dalam upaya penanganan kecelakaan laut yang menimpa KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah diterjunkan untuk membantu operasi pencarian korban bersama tim gabungan. Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim akan mengawal proses pencarian hingga seluruh korban ditemukan.

ads

“Sampai siang tadi saya menerima laporan total 31 korban berhasil diselamatkan, sementara lima orang dinyatakan meninggal dunia. Kami menyampaikan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban yang berpulang. Dari lima korban meninggal, tiga di antaranya adalah warga Jawa Timur,” kata Khofifah, Kamis (3/7/2025).

Korban meninggal dunia asal Jawa Timur tercatat atas nama Eko Satriyo (51) warga Banyuwangi, Anang Suryono (59) warga Probolinggo, dan Elok Rumantini (34) warga Banyuwangi. Dua korban lain yakni Cahyani (45) asal Jawa Tengah dan Fitri April Lestari (33) juga tercatat dalam daftar korban meninggal.

Menurut data sementara BPBD Jatim, kapal membawa total 78 penumpang dan awak. Hingga Kamis siang, 31 orang ditemukan selamat, lima meninggal dunia, dan sisanya masih dalam pencarian.

“Sebanyak 26 dari 31 korban selamat merupakan warga Jawa Timur, mayoritas berasal dari Banyuwangi, Jember, dan Lumajang,” ujar Khofifah.

Ia memastikan seluruh biaya pengobatan korban selamat yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim akan ditanggung penuh oleh pemerintah provinsi. “Ini adalah wujud perhatian kami kepada para korban, yang sebagian besar warga Jatim,” tambahnya.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali. Dugaan awal penyebab kecelakaan adalah kebocoran di ruang mesin yang membuat kapal terbalik sebelum akhirnya tenggelam.

“Saya sudah minta Kepala BPBD Jatim segera melakukan identifikasi domisili korban dan melaporkan setiap perkembangan terbaru. Pemerintah provinsi juga mendukung penuh kebutuhan logistik dan peralatan penyelamatan, termasuk perahu karet, kopel, dan tim penyelamat,” jelasnya.

Tim SAR gabungan hingga kini masih melakukan penyisiran di laut maupun sepanjang garis pantai. Sejumlah ambulans relawan disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, untuk memfasilitasi evakuasi korban yang belum ditemukan dan penanganan medis bagi yang selamat.

Khofifah menekankan, proses pencarian sangat bergantung pada kondisi cuaca dan arus laut. Meski demikian, koordinasi lintas wilayah terus dilakukan bersama BPBD Bali, BPBD Banyuwangi, serta unsur TNI, Polri, Polairud, Tagana, dan relawan.

“Semua unsur sudah dikerahkan. Kita berupaya keras agar seluruh korban segera ditemukan,” tegasnya.

Selain evakuasi penumpang, upaya penyelamatan kendaraan yang ikut tenggelam juga menjadi perhatian. Tercatat ada 22 unit kendaraan yang ikut karam dan akan dievakuasi setelah proses penyelamatan korban manusia selesai.

Khofifah turut mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang belum terverifikasi. Ia meminta publik hanya merujuk informasi resmi dari BPBD atau instansi terkait.

“Saya sudah instruksikan BPBD untuk terus memperbarui laporan. Kita harus saling berkoordinasi dan bahu-membahu dalam situasi darurat seperti ini,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Khofifah menegaskan komitmen penuh Pemprov Jatim untuk mengawal proses pencarian dan memberikan bantuan lanjutan bagi keluarga korban.

“Saya berharap semua korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Kita tidak berhenti berikhtiar. Semoga semua proses berjalan lancar dan para korban segera kembali berkumpul bersama keluarga,” pungkasnya. (sip)

8

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini