bongkah.id – Semua jajaran Polri seluruh Indonesia wajib fokus penanggulangan pandemi Covid-19. Pun menyiapkan strategi untuk mengamankan kegiatan PPKM Darurat Jawa-Bali, 3 hingga 20 Juni.
Demikian intruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima bongkah, Jumat (2/7/2021).
“Persiapkan segera strategi penjagaan, penyekatan, pendisiplinan protokol kesehatan dan implementasi lapangan kebijakan pembatasan ini,” intruksi yang tersurat.
Menurut dia, Polri bakal mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk membantu proses penanganan pandemi Covid-19. Yakni dalam hal pendisiplinan protokol kesehatan, penjagaan, penyekatan mobilitas masyarakat, serta akselerasi program vaksinasi massal.
“Harus melakukan upaya terbaik dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada dalam rangka membantu penanganan Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Inspektur Jenderal Imam Sugianto mengatakan, pihak kepolisian akan mengerahkan seluruh kekuatan. Memastikan pelaksanaan PPKM Darurat dapat diikuti dengan tertib oleh masyarakat.
“Personil yang diturunkan selama pelaksanaan PPKM Darurat dari tanggal 3 hingga 20 Juli, personel Polri yangditurunkan sebanyak 21 ribu lebih. Sementara personil TNI yang disiagakan 32 ribu lebih. Totalnya sekitar 50 ribu personil,” katanya.
Dikatakan, para personel TNI-Polri tersebut akan melakukan pendisiplinan terhadap 12 poin aturan yang diberlakukan selama masa PPKM Darurat. Diharapkan target tersebut dapat terlaksana dengan efektif dan tepat sasaran. Pun teraplikasi secara masif pada sasaran yang sudah diprioristaskan.
Dalam operasi yang diberi sandi “Aman Nusa II penanganan Covid-19”, menurut dia, terdapat tujuh Satuan Tugas (Satgas) di masing-masing bidang. Salah satunya, Satgas Binmas (Pembinaan Masyarakat) yang akan menjadi ujung tombak operasi tersebut.
“Satgas binmas ini kita perkuat di PPKM Mikro. Dari tingkat desa, tingkat kelurahan, sampai kecamatan. Kemudian Satgas 3 itu pendisiplinan prokes sama pelaksanaan pam (pengamanan) vaksinasi,” katanya. (bid-03)