
Bongkah.id – Suasana jalan-jalan utama di Kota Mojokerto mendadak berbeda. Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Dinas Sosial turun ke lapangan melakukan razia gelandangan, pengemis, hingga badut jalanan yang selama ini meresahkan warga.
Razia ini menyisir sejumlah titik strategis di kota, mulai dari Jalan Pahlawan, Jalan Raden Wijaya, Jalan KH Usman, hingga Jalan Brawijaya dan Jalan Empunala. Beberapa kawasan ini memang kerap menjadi tempat mangkal para pengamen dan pengemis yang berkeliaran di lampu merah maupun pinggir trotoar.
“Penyisiran kami lakukan di semua titik penting di Mojokerto. Ada warga asli Kota Mojokerto, tapi juga ada dari Jombang dan Surabaya. Orang Jombang tapi domisilinya di BC, dan ada juga orang asli Surabaya,” ujar Plt Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Abdul Rachman Tuwo.
Dalam penertiban yang dilakukan dua kali dalam sehari itu, sebanyak 14 orang berhasil diamankan. “Tadi pagi kita amankan 8 orang, sore kita sisir lagi dan mendapatkan 6 orang,” jelas Abdul Rachman.
Ia mengungkapkan, para pengamen dan pengemis yang terjaring mayoritas mengaku terpaksa turun ke jalan karena alasan ekonomi. “Ada yang punya keluarga tapi penghasilannya belum cukup,” katanya.
Menurut Abdul Rachman, razia ini dilakukan menanggapi banyaknya laporan dari masyarakat yang disampaikan melalui kanal pengaduan “Curhat Ning Ita” kanal resmi milik Wali Kota Mojokerto.
“Sudah cukup meresahkan. Jadi kami lakukan penertiban. Dengan kegiatan ini, kami harap mereka tidak kembali ke jalan lagi,” tegasnya.
Setelah diamankan, para pengemis dan pengamen ini tak langsung dilepas. Mereka dibawa ke shelter milik Dinas Sosial untuk proses lebih lanjut. Hal ini dikatakan oleh Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinsos Kota Mojokerto, Kusnadi.
“Setelah ini kami bawa ke shelter, kemudian di-assessment, kita rekap semua dan dilaporkan ke kepala dinas,” jelasnya.
Tujuan utama penertiban ini bukan hanya soal penegakan aturan, tapi juga menjaga ketertiban umum dan kenyamanan warga kota. “Ini langkah untuk menekan keresahan masyarakat,” tambah Kusnadi.
Salah satu lansia yang terjaring dalam razia tersebut adalah Sumiati, warga Cakarayam RT 8. Meski usianya tak lagi muda, ia masih mengandalkan belas kasihan orang di jalanan untuk bertahan hidup. (ima/sip)