Truk tangki Pertamina dikerahkan untuk penuhi kuota BBM Pertalite, Pertamax, dan Biosolar di Jember. Bongkah.id/Muhammad Hatta/
Truk tangki Pertamina dikerahkan untuk penuhi kuota BBM Pertalite, Pertamax, dan Biosolar di Jember. Bongkah.id/Muhammad Hatta/

Bongkah.id – PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah cepat merespons kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda wilayah Tapal Kuda, terutama di Kabupaten Jember. Untuk mengatasi keterlambatan distribusi akibat penutupan jalur nasional Gunung Gumitir pada 24–25 Juli 2025 lalu, Pertamina mengerahkan 93 unit mobil tangki tambahan guna mempercepat pengiriman BBM.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa distribusi kini tidak hanya mengandalkan Terminal BBM Tanjung Wangi di Banyuwangi, tapi juga mendapat pasokan dari Terminal Malang dan Terminal Surabaya.

ads

“Sejak penutupan Jalur Gumitir, kami langsung siapkan alternatif suplai. Bahkan, beberapa armada juga didatangkan dari Semarang, Rewulu, Maos, dan Boyolali,” ungkap Ahad saat dikonfirmasi, Rabu (30/7/2025).

Langkah ini diambil untuk mengatasi lonjakan kebutuhan dan memastikan distribusi BBM, khususnya jenis Pertalite, Pertamax, dan Biosolar, tetap berjalan di wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang.

Ahad menyebutkan, selama masa normal, distribusi harian BBM di Jember rata-rata mencapai 982 kilo liter per hari. Namun sejak krisis pasokan, jumlah tersebut ditingkatkan menjadi lebih dari 2.000 kilo liter untuk seluruh wilayah Tapal Kuda.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Tadi malam, Executive GM Pertamina Patra Niaga, Pak Ajianan Purwasakti, langsung bertemu Bupati Jember untuk memastikan distribusi BBM kembali normal secepatnya,” tambahnya.

Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap membeli BBM sesuai kebutuhan. Hal ini penting guna menghindari antrean panjang di SPBU dan mencegah kepanikan massal.

“Kalau kendaraan belum waktunya diisi, sebaiknya ditunda dulu. Ini agar distribusi merata dan masyarakat lain juga kebagian,” ujar Ahad.

Pihak Pertamina juga meminta masyarakat waspada terhadap penyimpangan distribusi, seperti pembelian BBM berulang dalam jumlah besar atau dugaan penimbunan. Masyarakat diminta melapor jika menemukan praktik mencurigakan di SPBU.

“Laporkan ke petugas SPBU, aparat kepolisian setempat, atau langsung ke saluran pengaduan resmi Pertamina,” tegasnya. (ata/sip)

11

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini