bongkah.id – Vaksin Merah Putih siap digunakan mulai awal tahun 2022. Peluang itu terkonfirmasi, setelah uji praklinik tahap 1 vaksin produk Indonesia menunjukan hasil bagus. Hasil tersebut dilihat dari perkembangan dengan titer antibodi yang trennya baik sekali. Demikian pula hasil PA dari uji tersebut.
“Saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Di antaranya pemeriksaan immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total,” kata Ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Fedik Abdul Rantam di Surabaya, Minggu (30/5/2021).
Menurut dia, hasil pemeriksaan uji praklinik tahap 1 tersebut akan dijadikan dasar melakukan uji praklinik tahap 2. Karena itu, pihaknya saat ini bersama tim tengah menyiapkan uji praklinik tahap 2, termasuk makaka sebagai hewan uji coba. Selanjutnya menentukan berapa efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase 1 pada manusia.
“Sesuai rancangan yang sudah berjalan, pada bulan Agustus mendatang akan dimulai uji klinik fase 1 pada manusia,” ujarnya.
Dikatakan, Unair sebelumnya melaksanakan riset vaksin dengan beberapa platform. Yakni platform inactivated virus, platform viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide. Ketiga platform tersebut masih berlanjut. Konstruksi virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji praklinis dan uji klinis.
“Rencana lain kami menyiapkan varian virus lain. Ini untuk menjaga kalau vaksin merah putih gagal, maka ada subtitusi. Tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine,” tambahnya.
Diharapkan, penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah. Pun masyarakat Indonesia. Yakni pengembangan vaksin mandiri, sehingga pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula. Pada Desember 2021 atau paling lama Maret 2022, diharapkan vaksin Merah Putih Unair sudah masuk skema industri.
“Bagi akademisi, kami optimis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri. Hasil penelitian saat ini merupakan sebuah hasil awal yang sangat menjanjikan dunia medis Indonesia,” katanya. (bid-02)