ILUSTRASI KAMPUS UNAIR. Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya mengalami kenaikan peringkat perguruan tinggi se-dunia versi QS World University Ranking. Sebelumnya Unair berada di peringkat 520 - 530 dunia. Sementara dari hasil penilaian sampai Mei 2021 ini, universitas bersimbol Prabu Airlangga Naik Garuda itu menduduki peringkat 465 perguruan tinggi terbaik se-dunia.

bongkah.id – Peringkat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di dunia versi QS World University Ranking melesat pesat. Sebelumnya Unair berada di peringkat 520 – 530 dunia. Sementara dari hasil penilaian sampai Mei 2021 ini, universitas bersimbol Prabu Airlangga Naik Garuda itu menduduki peringkat 465 perguruan tinggi terbaik se-dunia.

“Melesatnya peringkat Unair di dunia ini merupakan wujud pengakuan dari orang luar melalui proses assesment. Demikian pula penilaian atas reputasi yang dimiliki kampusnya,” kata Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih saat dihubungi, Rabu (9/6/2021) sore.

ads

Menurut dia, dalam susunan peringkat perguruan tinggi terbaik di dunia versi QS World University Ranking itu ada empat perguruan tinggi dari Indonesia. Selain Universitas Airlangga (Unair), juga Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dikatakan, peringkat terbaru versi QS World University ini menjadi pencapaian signifikan bagi Unair. Sebab, selama lima tahun terakhir Unair naik lebih dari 200 poin. Khusus tahun ini naik sebanyak 65 poin.

Opini yang berkembang di publik selama ini, untuk mencapai ranking tertentu perlu memperbanyak publikasi, dosen dan mahasiswa international. Semua dipaksa untuk nulis, artikel dan publikasi di QS. Tidak demikian pada kasusnya Unair. Pencapaian 500 lebih ini dilakukan pada tiga indikator penting.

Pada indikator pertama, yakni Academic Reputation yang berkaitan dengan kerja sama dan jejaring dengan para peneliti maupun akademisi seantero dunia. Ini karena, selama lima tahun terakhir, sebanyak 87 institusi yang masuk top 100 berkerja sama dengan Unair. Pada indikator ini, Unair berada di posisi 310 top dunia, meningkat 40 poin di banding tahun sebelumnya.

“Kolaborasi baik untuk riset kita dorong terus, sehingga kualitas peneliti dan dosen menjadi sejajar dengan kawan-kawan di banyak negara. Baik Malaysia, Singapura, hingga Australia. Ini yang menyebabkan mereka mempunyai opini, Unair terkemuka di bidang akademik,” tambahnya.

Sementara indikator kedua adalah Employer Reputation yang diambil dari para pengguna lulusan. Di samping kualitas juga dari kerja sama, yang dibangun sebagai mitra akademik maupun mitra industri untuk kesempatan berkarir. Di kategori ini posisi Unair berada di peringkat 176 top dunia.

“Ini berkontribusi sangat besar. Lulusan Unair mendapat pengakuan positif, kita naik 96 poin. Dari data yang ada kita yakin dan optimis bahwa hasil menunjukkan reputasi Unair semakin meningkat di mata akademisi luar negeri dan para pengguna lulusan,” ujarnya.

Sedangkan indikator yang terakhir, adalah Faculty Identity Rasio yang naik 47 poin menjadi ranking 346. Kenaikan itu membuat kualitas lulusan Unair, mengalami peningkatan pengakuan dari dunia.

UB MENGKILAP

Nasib sama juga dirasakan Universitas Brawijaya (UB) di Malang, Jawa Timur. Perguruan yang setahun terakhir banyak menemukan beragam penemuan penting di bidang kesehatan dan kemasyarakatan ini, bertengger di peringkat enam kampus terbaik Indonesia versi Times Higher Educayion (THE). Juga, menempati peringkat 401+ di tingkat Asia.

“Peringkat yang dirilis THE kali ini sama seperti Tahun 2020. Yakni di posisi 401+ Asia. THE merilis pemeringkatan ini setiap tahun sekali,” kata Ketua Pemeringkatan Internasional UB Adharul Mutaqqin, ST, MT, di Malang, Jawa Timur, Rabu (9/6/2021).

Sembilan Universitas terbaik di Indonesia, yakni Universitas Indonesia (UI) peringkat dunia 194, Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan peringkat dunia 301-350, Universitas Gadjah Mada (UGM) berada di posisi 351-400 dunia, Institut Pertanian Bogor (IPB) di posisi 351-400.

Sementara itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berada di peringkat 351-400 dunia, Universitas Brawijaya (UB) di peringkat 401+, Universitas Diponegoro di peringkat 401+, Universitas Padjadjaran di peringkat 401, dan Telkom University di peringkat 401+.

Sementara itu, untuk peringkat di dalam negeri, UB berada di bawah lima PTN yang ada di Indonesia, yakni UI, ITB, UGM, IPB, dan ITS.

Menurut dia, ada lima pilar yang memengaruhi penilian dalam menentukan pemeringkatan THE tersebut, yaitu pengajaran (teaching), penelitian (research), sitasi (citation), industry income dan international outlook.

Dikatakan, Industrial income merupakan jumlah dana yang telah diterima UB, terkait dengan penelitian dan hilirisasi yang sudah dilakukan. Sedangkan Internasional Outlook adalah perspektif Internasional terhadap UB, bagaimana mereka memandang kualitas dan mutu kampus tersebut.

Kualitas dan mutu tersebut dilihat dari dosen, kolaborasi atau kerja sama internasional, publikasi dan ketertarikan mahasiswa internasional untuk belajar di UB.

Karena itu, katanya, semakin banyak jejaring yang dibuat dengan partner-partner internasional, akan semakin meningkatkan apresiasi mereka, sehingga mereka akan tertarik untuk datang ke UB.

Diharapkan, kekuatan dan kelemahan yang ditunjukkan masing-masing skor indikator ini bisa digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk meningkatkan program-program prioritas yang dilakukan UB.

“Misalkan, pada pilar penelitian dan sitasi, harapannya kita bisa terus lebih baik dengan mengoptimalkan sumber daya manusia UB yang besar,” ujarnya. (bid-03)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini