Bongkah.id – Kecelakaan maut terjadi di jalur Wisata Gunung Bromo, Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Delapan orang tewas dalam peristiwa ini, empat korban lain dalam kondisi terluka parah.
Dari delapan orang yang meninggal dunia, enam perempuan serta dua lainnya anak berusia 7 dan 5 tahun. Seluruh korban adalah warga Desa Ledoksari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
“Sampai tadi pagi selesai kami update ada delapan orang penumpang mobil pikap meninggal dunia,” kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar usai menjenguk korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (27/5/2021).
Sebuah mobil pikep mengalami kecelakaan tunggal di jalur wisata Bromo, tepatnya di wilayah Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. pada Rabu (26/5/2021). Kendaraan tersebut membawa 14 orang yang mayoritas perempuan masing-masing Empat orang berada di kabin depan, sementara sepuluh lainnya berada di bagian bak belakang.
Insiden ini terjadi ketika kendaraan dalam perjalanan pulang dari acara arisan di wilayah Poncokusumo. Pada saat melintas di wilayah Wringinanom tersebut, mobil L300 itu mendadak oleng tidak terkendali hingga menabrak pohon di tepi jalan.
Berdasar keterangan dua penumpang yang terluka ringan, Hendri menduga, kecelakaan disebabkan sopir mengantuk. Polisi bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Malang dan produsen kendaraan untuk menyelidiki kondisi kelaikan mobil pikap.
“Kami sempat tanyakan, kecepatan tidak terlalu tinggi, tapi, dalam keadaan mengantuk. Kita sudah berkoordinasi untuk memastikan kondisi awal kendaraan, termasuk layak atau tidaknya mobil tersebut,” ujarnya.
Selain menyebabkan delapan penumpang meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat dan dua orang lainnya mengalami luka ringan. Semua korban luka-luka tersebut dirawat di RSUD Saiful Anwar Malang dan RS Sumber Sentosa Tumpang.
“Empat orang hingga saat ini masih dalam tahap perawatan intensif di rumah sakit. Dua orang lain luka ringan dan sekarang masih dilakukan perawatan,” ujar Hendri.
Menurut Hendri, rata-rata korban mengalami luka dalam, termasuk patah tulang di bagian dalam tubuh. Saat ini, para korban selamat tersebut masih membutuhkan waktu untuk beristirahat agar pulih dari cedera yang dialami.
“Ada beberapa orang yang baru saja selesai melaksanakan operasi, dan sekarang sudah berada di ruang perawatan untuk ditangani,” kata Hendri.
Berdasarkan pantauan terakhir, lanjut Hendri, kondisi korban yang mengalami luka-luka mulai membaik. Beberapa di antaranya telah menjalani operasi, dan tengah dirawat di rumah sakit. (bid)