Bongkah.id – Kondisi sosial-ekonomi di Ghana dampak pandemi COVD-19 di Ghana begitu miris. Banyak gadis dari kelompok masyarakat miskin di negara itu dipaksa melayani hasrat seksual para lelaki hidung belang dengan imbalan mie instan produk asal Indonesia, Indomie.
Selain Indomie, ada beberapa yang menggunakan pulsa dan uang sebagai alat transaksi layanan seks. Fakta ini terungkap dalam acara dialog nasional mengenai kekerasan berbasis gender dan seksual saat pandemi Covid-19.
“Dalam beberapa kasus, ‘seks transaksional’ ini justru mendapat dorongan dari orangtua si perempuan agar mereka mendapatkan makanan,” jelas Pakar gender dan ketenagakerjaan Bashiratu Kamal dalam dialog yang diadakan STAR-Ghana Foundtion seperti dilansir World of Buzz, Jumat (25/12/2020).
Kamal memaparkan temuannya mengenai lonjakan kehamilan pada remaja. Ia menjelaskan, dengan semakin meningkatnya kemiskinan saat wabah Covid-19, banyak gadis muda dipaksa untuk berhubungan seks dengan imbalan indomie, uang hingga kartu kredit.
Sebagaimana diketahui, merk asal Indonesia Indomie, merajai produk mie instan di sebagain besar negara Afrika.
“Mereka perlu sesuatu untuk bertahan hidup. Karena itulah, mereka harus melakukannya demi mendapatkan uang,” papar si pakar dalam dialog itu. Temuan ini, lanjutnya, menunjukkan kemiskinan tidak hanya menimpa orang dewasa, namun juga generasi muda demi bertahan hidup.
Kamal menjelaskan bahwa pada situasi itu, si orangtua mendorong putrinya agar bisa mencukupi kebutuhan hariannya melalui hubungan seks tersebut. Ia memaparkan orangtua korban tidak bekerja dan hanya berada di rumah saja selama wabah.
“Kami hanya bisa berharap bahwa pihak berwenang Ghana menyelidiki masalah ini dan membantu anak perempuan sekolah (dan anak-anak sekolah tanpa memandang jenis kelamin). Sehingga mereka tidak perlu beralih ke hubungan seksual sebagai cara untuk memberi makan diri mereka sendiri,” ujarnya. (bid)