
bongkah.id – Di antara puing bangunan, suasana Pesantren Al Khoziny pada Sabtu (22/11/2025) terasa beda. Para santri berkerumun menyambut kedatangan Bupati Sidoarjo Subandi yang menyerahkan secara simbolis bantuan sebesar Rp 1,385 miliar.
Bantuan itu berasal dari donasi para Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo sebagai wujud solidaritas yang tumbuh pasca ambruknya mushola pesantren pada 27 September 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Subandi menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan sekadar angka, melainkan bentuk empati yang lahir dari rasa kehilangan bersama.
“Di masa seperti ini, hal terpenting adalah bergerak bersama untuk meringankan beban dan memulihkan kembali kehidupan pesantren,” ajak bupati.
Musibah yang terjadi dua bulan lalu meninggalkan dampak besar yakni kegiatan belajar santri terganggu, pengasuh dan tenaga pendidik kehilangan ruang aktivitas, sementara masyarakat sekitar turut merasakan getirnya peristiwa memilukan itu.
Selain donasi dari ASN, Pemkab Sidoarjo bersama BAZNAS Kabupaten juga menyalurkan bantuan tambahan sebagai dukungan kolektif untuk pemulihan.
Subandi menjelaskan, alokasi bantuan difokuskan pada tiga hal yakni perbaikan fasilitas rusak, terutama bangunan yang berkaitan dengan keselamatan.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar santri, yang sempat terkendala pascainsiden dan untuk pemulihan proses pendidikan, agar kegiatan belajar-mengajar kembali berlangsung normal dan aman.
Di hadapan para pengurus pesantren, Bupati juga meminta agar bantuan dikelola secara transparan dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa prioritas utama adalah area dengan urgensi dan risiko terbesar.
“Kepada para santri tetaplah tenang, terus bersemangat belajar, dan menimba ilmu,” pesan bupati.
Acara penyerahan ditutup dengan ucapan terima kasih Subandi kepada BAZNAS, para donatur, dan relawan yang selama ini hadir membantu.
Ia menyebut, sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci yang membuat pemulihan tak lagi sekadar wacana, tetapi nyata terlihat di tengah debu, puing, dan harapan yang mulai tumbuh kembali di Al Khoziny. (anto)

























