Sementara dikonfirmasi, Kepala DLH Jombang Miftahul Ulum mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan DLH. Saluran tersebut banyak kandungan Escherichia coli (E coli). ”Yang paling menonjol kandungan E coli,” tutur dia
Dia menambahkan, untuk penanganan saluran tersebut. DLH sudah melakukan pemasangan tanaman untuk fitoremediasi dari akhir tahun kemarin mulai dari hulu saluran tersebut.
”Fitoremediasi adalah pengurangan zat pencemaran dengan cara penanaman tanaman yang mampu mengurai zat pencemar. Alhamdullilah cara itu efektif mengurangi zat pencemar,” ungkap dia.
Hanya saja, untuk saat ini fitoremediasi saat ini tidak bisa dilakukan. ”Saat ini kami belum bisa pasang fitoremediasi di hilirnya karena sedang ada perbaikan dan normalisasi sungai diatasnya,” pungkas Ulum. (ima)