Bongkah.id – Salah satu warung kopi pinggir jalan di Mojokerto, kabar mengejutkan berembus di antara para pelanggan. Seorang warga bercerita, ia tiba-tiba dihubungi akun WhatsApp yang mengatasnamakan Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari. Pesannya sopan, seolah benar-benar dikirim oleh orang nomor satu di Kota Mojokerto. Namun, isinya perlahan mencurigakan, ada permintaan bantuan dana dengan berbagai alasan mendesak.
Cerita serupa rupanya tak hanya dialami satu dua orang. Dalam beberapa pekan terakhir, beredar akun-akun palsu di Facebook maupun WhatsApp yang menggunakan nama Walikota Ika Puspitasari dan Wakil Walikota Rachman Sidharta Arisandi. Modusnya sama, berpura-pura menjadi pejabat, lalu menghubungi warga atau pihak tertentu dengan iming-iming atau permintaan yang bisa menjebak.
Rachman Sidharta Arisandi, Wakil Walikota yang akrab disapa Cak Sandi, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa akun-akun tersebut dipastikan palsu.
“Sudah kami konfirmasi ke Ibu Walikota, dan memang bukan akun resmi milik beliau maupun saya. Jangan mudah percaya,” ujar Cak Sandi, Rabu, (23/7/2025).
Cak Sandi yang baru dilantik bersama Ika Puspitasari pada Februari lalu ini meminta masyarakat lebih waspada. Ia mengingatkan, jika suatu hari tiba-tiba mendapat pesan dari nomor atau akun yang mengaku pimpinan daerah, masyarakat wajib memeriksa ulang.
“Jangan langsung ditanggapi, apalagi kalau ujung-ujungnya minta sesuatu yang mencurigakan,” pesannya.
Pemerintah Kota Mojokerto pun menyediakan jalur resmi bagi warga yang ingin memastikan kebenaran informasi. Konfirmasi bisa dilakukan melalui akun media sosial Dinas Kominfo Kota Mojokerto di @kominfo_kotamojokerto atau akun pribadi Cak Sandi di @caksandi_.
Di era digital ini, teknologi memang mempermudah siapa saja untuk terhubung. Namun di balik kemudahan itu, celah penipuan pun kian terbuka. Masyarakat dituntut semakin cerdas dan teliti, karena tidak semua yang tampil meyakinkan di layar ponsel benar-benar seperti yang terlihat.
“Waspada, cek kebenarannya, jangan sampai kita yang jadi korban,” pungkas Cak Sandi. (ima/sip)