Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pembasahan./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pembasahan./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Suasana di Dusun Banjarpoh, Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, masih lengang ketika asap mulai mengepul dari halaman belakang Sekolah Dasar Negeri (SDN) setempat. Seorang tukang kebun sedang membersihkan area sekolah seperti biasa, menumpuk sampah dedaunan kering, lalu menyalakan api. Siapa sangka, api kecil itu justru berubah menjadi bencana kecil bagi sekolah.

Cuaca panas ditambah angin yang bertiup cukup kencang membuat kobaran api tak lagi bisa dikendalikan. Sekitar pukul 07.30 WIB, api mulai merambat ke bangunan sekolah. Tumpukan sampah yang seharusnya habis menjadi abu, justru menyalakan atap gedung.

ads

Plt Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas, membenarkan hal ini. Ia menyebut percikan api dengan mudah menjalar karena kondisi cuaca. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun bagian atap sekolah ini hangus terbakar,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Begitu melihat kobaran api menjalar ke atap, beberapa warga sekitar bergegas mendekat. Mereka mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Ember demi ember air disiramkan, namun api terlalu cepat melahap bagian atap belakang sekolah yang terbuat dari bahan mudah terbakar.

Upaya warga pun tak membuahkan hasil. Tepat pukul 07.56 WIB, seorang warga akhirnya melapor ke Pos Damkar Jombang. Tak berselang lama, dua armada pemadam kebakaran, masing-masing satu unit fire pumper truck dan satu unit fire supply truck, meluncur ke lokasi. Petugas dari Pos Damkar Jombang dan Pos Damkar Mojoagung tiba sekitar pukul 08.04 WIB dan langsung berjibaku menjinakkan si jago merah.

“Api bisa kami padamkan secara total pukul 08.50 WIB. Bangunan berukuran 8 x 10 meter ikut terbakar,” jelas Wiku kemudian.

Beruntung, tak ada siswa maupun guru yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Meski begitu, bagian atap sekolah harus diperbaiki agar aktivitas belajar mengajar bisa kembali berjalan normal tanpa rasa waswas. (ima/sip)

7

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini