Bongkah.id – Seorang ibu di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Tasikmalaya, Jawa Barat, menghebohkan warga dengan cerita kehamilannya yang hanya 1 jam langsung melahirkan bayi laki-laki. Heni Nuraeni (30) bahkan tidak pernah melakukan hubungan suami istri selama 19 bulan dan tetap menstruasi sebelum kehamilan mendadaknya.
Anehnya lagi, menstruasi itu masih berlangsung ketika Heni melahirkan bayinya. Kisah kehamilan Heni yang masih misterius sampai sekarang memancing rasa penasaran pemerintah setempat hingga para ahli medis, termasuk dokter spesialis kandungan.
“Saya kaget sekali atas kelahiran anak ketiga ini karena tidak tahu sedang hamil, sekarang juga tengah menstruasi. Keluarga hanya berharap anaknya menjadi pembawa keberkahan untuk keluarga dan kondisi sekarang baik dan sehat,” ujar Heni.
Saat merasakan adayang aneh dengan perutnya, Heni dibawa oleh sang suami ke rumah ayahnya, Mahmudin (55) hingga melahirkan di kediaman itu.
“Sekitar satu jam sebelum lahiran saat berada di rumah saya merasakan sakit di bagian perut sebelah kanan dan ada gerakan. Saya dibawa ke rumah bapak Mahmudin, dan memanggil paraji (pembantu bidan),” jelas Heni.
Sementara cerita Heni yang sudah 1,5 tahun lebih tidak pernah berhubungan badan dengan suaminya, Erik, juga diungkap oleh Camat Puspahiang berdasar penuturan Heni sendiri.
“Setelah saya melakukan komunikasi dengan keluarga dan Ibu Heni, bahwa selama 19 yang bersangkutan tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan suaminya,” ungkap Camat Puspahiang, Zalkap Drasman.
Bayi yang baru dilahirkan Heni secara misterius itu merupakan anak ketiganya dengan Erik. Anak pertama berusia 10 tahun, dan anak kedua masih berumur 19 bulan.
Sejak lahirnya anak kedua itulah, Heni dan Erik tidak pernah berhubungan seks. “Ini kejadian aneh tapi nyata,” ujar Zalkap.
Misteri kehamilan super kilat Heni hingga melahirkan anak yang diberi nama Lingga Cipta Radepa itu diseritakan sang ayah, Mahmudin (55). Laki-laki berusia 55 tahun ini mengaku sangat terkejut ketika mengetahui anaknya hamil.
Sebab, sebelum itu Heni tidak menujukkan tanda-tanda apapun. Sampai peristiwa menghebohkan itu bermula sekira pukul 19.00 WIB, Heni merasakan perutnya kembung.
“Anak saya mengeluh perutnya sakit badannya lesu dan perutnya terasa kembung. Saya kira karena masuk angin saja,” ujar Mahmudin kepada wartawan di rumahnya, Selasa (21/7/2020).
Tetapi sejam kemudian, perut Heni tiba-tiba membesar sampai seperti sudah mengandung anak selama 9 bulan. Pembengkakan perut yang mendadak itu membuat Heni merasakan sakit bagian punggung sampai sesak nafas.
“Perutnya membesar cepat seperti balon yang ditiup. Awalnya membesar pada bagian perut hingga naik hingga langsung lahir bayi,” tutur Mudin.
Mahmudin mengaku sempat merasakan hendak pingsan ketika melihat anaknya yang mengalami kehamilan yang aneh hingga proses persalinan. Beruntung, selama proses kelahiran itu, Heni tak banyak menemui kesulitan karena saat proses melahirkan dibantu seorang bidan desa.
“Pas kejadian dada saya langsung berdebar karena kaget. Pas sudah lahiran langsung lega. Saya sempat mau pingsan juga saat itu,” ungkapnya.
Bayi Lingga Cipta Radeva lahir dengan normal dan sehat dengan berat 3,4 kilogram dengan panjang 50 sentimeter.
Bagaimana pendapat pakar medis tentang fenomena kehamilan tidak lazim yang dialami Heni?
Dokter spesialis kandungan dr. Muhammad Nurhadi Rahman, SpOG menjelaskan, kehamilan yang dialami Heni dalam dunia medis disebut kehamilan samar atau cryptic pregnancy. “Sebenarnya hamil, cuma enggak ketahuan,” kata Nurhadi.
Nurhadi menyampaikan, cryptic pregnancy bisa terjadi karena dua faktor. Pertama, si ibu memang tidak menyadari bahwa dirinya hamil. Ia mencontohkan, ketika ibu mual atau muntah dianggap sebagai mual atau muntah biasa.
Kemudian saat ada gerakan di dalam perut, bisa saja ini dianggap sebagai gerakan usus. “Demikian juga, saat terjadi pendarahan (selama kehamilan) itu bisa dianggap sebagai menstruasi. Padahal bisa saja itu darah flek,” tuturnya.
Kedua, hasil tes pemeriksaan yang dilakukan, baik di rumah atau pusat layanan kesehatan tidak menunjukkan positif hamil. “Jadi kalau saya melihat kasus di Tasikmalaya, ini sebenarnya kehamilan biasa yang enggak ketahuan dan tidak disadari oleh ibu,” ucapnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Reti Zia mengatakan, proses melahirkan bayi tanpa merasakan kandungan di wilayahnya baru terjadi kali ini. Namun, di catatan dunia medis memang pernah terjadi dan kasus itu disebut cryptic pregnancy dan kasusnya hanya satu dari beberapa ratusan kali kehamilan.
“Dalam kehamilan ada yang namanya cryptic pregnancy atau kehamilan samar terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan atau siklus haid tidak teratur. Atau ada kelainan dalam kehamilan yang jarang terjadi yaitu ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta juga tak berkembang,” urainya. (bid)